Air Keruh Kolam Renang Sumber Semen Sulit Teratasi, Alasan Ini Yang Membuat Pengelola Enggan Gunakan Zat Kimia Pembersih
Air kolam renang di Taman Wisata Alam Sumber Semen Sale terlihat keruh, Sabtu (09/02).
Air kolam renang di Taman Wisata Alam Sumber Semen Sale terlihat keruh, Sabtu (09/02).

Sale – Masalah air kolam renang yang keruh di obyek Taman Wisata Alam Sumber Semen Desa Gading, Kecamatan Sale hingga saat ini belum bisa teratasi. Pihak pengelola dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) enggan menggunakan bahan kimia untuk menjernihkan air dan membersihkan lumut.

Kepala Resort Konservasi Wilayah (RKW) Blora BKSDA Jawa Tengah, Imam Syafi’i menjelaskan kolam renang di Sumber Semen Sale kondisinya berada di alam terbuka, sehingga terkena langsung sinar matahari. Hal itu memicu tumbuhnya lumut. Belum lagi saat ini musim penghujan, mengakibatkan kolam renang yang diisi dari sumber air menjadi semakin keruh, karena tercampur dengan air permukaan.

Pihaknya belum menggunakan zat kimia untuk membunuh lumut maupun menjernihkan air. Alasan utamanya, obyek wisata alam Sumber Semen merupakan kawasan konservasi. Pengelola kolam renang masih mengedepankan langkah – langkah penanganan yang sifatnya sealamiah mungkin.

“Ini kan kawasan konservasi ya, jadi kita menghindari pemakaian zat – zat kimia, agar air bisa jernih. Dalam pengelolaan, masih menerapkan cara – cara alami, “ terang Imam.

Imam Syafii menyadari kolam renang yang keruh, berdampak terhadap jumlah pengunjung. Sementara ini pekerja sebatas melakukan pengurasan air dan pembersihan sisa – sisa lumpur di dasar kolam renang secara rutin. Cara tersebut untuk mengurangi tingkat kekeruhan air.

“Setelah pengunjung sepi pada petang hingga malam, kami kuras airnya dan lumpur dibersihkan. Habis itu diisi dengan air yang baru. Khusus lumut, kita optimalkan penyedotan dengan mesin pompa, “ imbuhnya.

Sebelumnya, Taman Wisata Alam Sumber Semen digelontor dana Rp 3,2 Miliar pada tahun 2018 lalu dari pemerintah pusat. Selain kolam renang, anggaran juga digunakan untuk menata lingkungan sekitar, membangun mushola, pusat informasi dan MCK. (Musyafa Musa).

News Reporter

Tinggalkan Balasan