

Rembang – Anda masih ingat dengan sosok penyanyi dangdut lokal bernama Suci Syaharani atau Suci Sanjaya, yang sempat menghebohkan panggung dangdut se Eks Karesidenan Pati era tahun 2005 – 2010 lalu ? Siapa yang tidak kenal Suci kala itu. Aksi pentasnya banyak dijual melalui kepingan VCD, dan diburu para penggemar dangdut.
Nah..setelah sempat menghilang dan vakum dari dunia dangdut selama 8 tahun, wanita bernama asli Suci Rahayu itu akhirnya memutuskan siap kembali lagi meramaikan musik dangdut, terutama di kawasan Pantura timur. Lalu apa sebenarnya yang mendorong wanita tersebut “balik” ke dunia lamanya ?
Saat berbincang dengan Reporter R2B, Suci blak – blakan menyampaikan motivasinya. Ia menceritakan berhenti menjadi penyanyi dangdut, karena berkomitmen dengan suami, ingin 100 % mengurus keluarga. Tapi kisah hidupnya sontak berubah, manakala sang suami meninggal dunia, karena sakit beberapa waktu lalu.
Suci harus menghidupi dua orang anak yang masing kecil – kecil, berusia 4 tahun dan 6 tahun. Selain masalah ekonomi, kebetulan sejumlah rekannya sesama penyanyi dangdut juga menyarankan untuk manggung lagi. Dorongan semangat itulah, membuat jiwa seninya tumbuh.
“Kalau ditanya bedanya jadi ibu rumah tangga sama penyanyi dangdut, tentu beda ya. Penyanyi dangdut ketemu banyak orang, suasana happy. Di rumah kadang muncul rasa bosan, tapi sebisa mungkin saya nikmati, nyatanya bisa kok. Cuman setelah suami meninggal dunia, saya harus mampu menghidupi keluarga. Saran temen – temen, ayolah keluar, biar nggak jenuh. Berawal dari ngumpul – ngumpul santai, jadi pengin nyanyi lagi, “ tuturnya.
Disinggung apakah tetap akan tampil dengan “goyang wow” seperti dulu lagi, wanita asli Cepu, Kabupaten Blora yang bermukim di Dusun Kampung Baru Desa Sumberejo, Rembang ini menjawab ingin menyesuaikan situasi panggung. Kalau job di resepsi pernikahan, baginya tentu tidak mungkin bergoyang semacam itu.
Ia membenarkan agak sulit menghilangkan goyang, karena saat mendengar alunan musik dangdut, hasrat goyang terasa spontan.
“Kalau di panggung pentas terbuka mungkin masih tetap goyang ya, susah e mas ngilanginnya. Yang penting nggak kebablasen menjurus seronok. Kendala saat ini tuch soal cepatnya lagu baru. Seminggu dinyanyikan, sudah ada lagu baru lagi, jadi penyanyi harus cepet ngafalin. Apalagi saya sudah 8 tahun berhenti, ya pelan – pelan beradaptasi lah, “ imbuh Suci.
Di dunia panggung dangdut, Suci mengakui banyak godaannya. Tapi beruntung ia mempunyai teman – teman yang tulus saling membantu dan menguatkan, sehingga bisa fokus pada tujuan awalnya. Menyanyi untuk menghibur, sekaligus mendapatkan penghasilan dari profesinya tersebut. (Musyafa Musa).
Semangat mbatk semoga berhasil