Rembang – Perayaan Natal di Gereja Katholik St. Petrus Dan Paulus di Jl. Diponegoro sebelah barat SMK Yos Sudarso Rembang, terasa beda tahun ini.
Di depan gereja tersebut berdiri pohon natal yang menggunakan bahan bekas botol air mineral, padahal perayaan natal tahun – tahun sebelumnya, selalu memajang pohon natal dari cemara plastik.
Pembuatan Pohon Natal dari botol bekas itu diprakarsai oleh Orang Muda Katholik (OMK). Lalu bagaimana proses pembuatannya ?
Pembimbing Orang Muda Katholik (OMK) Rembang, Stefanus Hendri mengaku pihaknya mengumpulkan sumbangan botol bekas dari umat, sekira seminggu. Setelah itu dirangkai selama hampir 3 Minggu, sehingga sampai siap dipajang pada malam Natal, butuh waktu sebulan. Tinggi pohon natal mencapai 3,5 Meter, dengan diameter 2,3 Meter. Total ada 500 botol ukuran besar dirangkai sedemikian rupa, bahkan sekilas tidak nampak kalau pohon natal terbuat dari botol bekas. Menurut Henri, sengaja dipilih bekas botol air mineral, semata – mata ingin tampil beda dan meningkatkan daya kreasi anak – anak muda Gereja Katholik.
“Di tengah pohon natal itu kami pasang rangka besi, biar tidak roboh kalau tertiup angin. Di Gereja Katholik Rembang baru pertama ini sich kami bikin pohon natal dari botol bekas air mineral. Nggak ada tujuan khusus, penginnya menjadi ajang kreasi anak – anak muda. Pakai barang bekas pun nggak masalah, tidak harus barang baru, “ ujarnya.
Sementara itu, Ketua Panitia Hari Besar Gereja Katholik Rembang, Slamet Riyadi menjelaskan setelah pohon natal berbahan botol bekas berdiri, di sekelilingnya dipasangi foto – foto keluarga mengucapkan selamat Natal. Ia menganggap sebuah ide menarik, karena cukup banyak jemaat gereja yang berfoto di dekat pohon natal unik tersebut.
“Di sini ada dua pohon natal, yang satu di dekat palungan Bunda Maria melahirkan Yesus Kristus, sedangkan yang satu ditaruh di depan gereja, buatan Orang Muda Katholik (OMK). Menarik memang, itu yang nempelin foto ucapan selamat Natal di pohon natal lebih dari 100 kok, “ kata Slamet.
Slamet menambahkan tema perayaan Natal tahun ini yakni Merayakan Kelahiran Tuhan Yesus Dengan Iman Yang Dewasa. Artinya, kelahiran Tuhan Yesus harus disikapi dengan iman yang mampu memberikan peran positif kepada gereja, masyarakat, bangsa dan negara.
“Kegiatan berjalan lancar. Senin pukul 19.00 Wib berlangsung Misa Natal malam, kemudian Selasa pagi ini (25/12) Misa Natal pagi dilanjutkan dengan perayaan untuk anak – anak, dari Balita sampai kelas II SD, “ pungkas warga yang tinggal di timur Eks Stasiun Rembang ini. (Musyafa Musa).