Rembang – Memasuki musim penghujan, pasien anak di rumah sakit dr. R. Soetrasno Rembang, terjadi lonjakan.
Nurdin Fahrudi, Kepala Seksi Pengembangan Rumah Sakit dr. R. Soetrasno menuturkan selama bulan November hunian pasien di ruang Flamboyant yang menjadi bangsal perawatan anak, meningkat hingga 80 %. Dari kapasitas 30 tempat tidur, terisi sampai 25 tempat tidur. Padahal pada periode bulan sebelumnya, tidak seperti itu. Mayoritas jenis penyakit yang dialami pasien adalah demam berdarah dan diare.
“Memang kami akui meningkat, tapi belum signifikan. Alhamdulilah, pasien dapat ditangani dengan baik dan bisa pulang dalam kondisi sudah pulih. Nggak ada yang meninggal dunia. Jadi demam berdarah sama diare ini mendominasi, “ ungkap Nurdin.
Nurdin memprediksi ketika puncak musim penghujan antara bulan Januari – Februari mendatang, biasanya juga diikuti oleh ledakan jumlah pasien. Pasien anak menjadi perhatian khusus. Maka pihaknya sudah menyiapkan sejumlah langkah antisipasi. Diantaranya mengoptimalkan keberadaan ruang di bangsal anak, dan ruang transit di Instalasi Gawat Darurat. Kalau belum tertampung, pasien anak terpaksa harus ditempatkan pada ruang rawat inap dewasa.
“Ada beberapa opsi yang kami tempuh. Optimalisasi ruang anak dulu. Misalnya kalau satu kamar untuk 4 pasien, jadi ditambah 5 pasien. Kemudian di IGD ada ruang transit, bisa kita pakai. Nah alternatif lainnya dirawat di ruang rawat inap dewasa. Tentu dengan tetap ada pembatasan dan sesuai standar yang telah ditentukan, “ imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Rembang, Ali Syofii mengingatkan potensi kerawanan penyakit demam berdarah, diare dan Muntaber. Ia mendorong pemerintah desa menggerakkan masyarakat untuk lebih aktif dalam program kebersihan lingkungan.
“Antisipasi demam berdarah seperti gerakan 3 M digalakkan lagi. Sebelum jatuh korban, mencegah tentu akan lebih baik, “ tandasnya. (Musyafa Musa).