Truk Terguling, Begini Usulan Warga Soal Tikungan Maut Krepyak
Muatan batu bata dipindahkan. (Gambar atas) Truk terguling di tikungan Krepyak, antara Desa Trembes – Dowan Kecamatan Gunem, Selasa siang.
Muatan batu bata dipindahkan. (Gambar atas) Truk terguling di tikungan Krepyak, antara Desa Trembes – Dowan Kecamatan Gunem, Selasa siang.

Gunem – Sebuah truk pengangkut batu bata terguling di tanjakan tikungan Krepyak, sebelah selatan Desa Trembes Kecamatan Gunem yang menghubungkan dengan Desa Dowan Kec. Gunem, Selasa siang (04/12/2018). Titik jalan tersebut selama ini dikenal sebagai tikungan maut, karena sering kali kendaraan kecelakaan, hingga merenggut korban jiwa.

Truk yang membawa batu bata itu berangkat dari Kecamatan Kaliori, rencananya mengirim barang ke lokasi proyek pembangunan Pasar Tegaldowo Kecamatan Gunem. Belum sampai tujuan, truk mengalami kecelakaan tunggal.

Menurut keterangan sejumlah warga di dekat TKP, semula truk berjalan pelan dari arah bawah. Sesampainya lokasi, truk berpapasan dengan kendaraan lain. Diperparah jalan rusak, sopir truk kesulitan mengendalikan laju kendaraan. Sempat mundur beberapa meter, truk akhirnya terguling.

Nurwakhid, pemborong proyek Pasar Tegaldowo mengatakan tanjakan Krepyak memang sangat curam. Apalagi di kanan kiri belum dilengkapi pagar pembatas. Menurutnya, kerusakan jalan sangat mendesak untuk segera diperbaiki.

“Jalan ini kan menikung, tanjakan pula. Kalau jalan mulus, mungkin agak mendingan ya. Lha ini jalan rusak parah. Lubang – lubang menganga, menghambat laju kendaraan, “ tutur Nurwakhid.

Kepala Desa Trembes Kecamatan Gunem, Andri Pujianto membenarkan kondisi jalan berliku dan rusak berat. Kalau sopir kurang memahami medan jalan, menurutnya rawan kecelakaan. Sebelum kejadian ini, ada pula truk pembawa panggung usai pentas dangdut, terjungkal ke jurang tikungan Krepyak. Akibatnya, 1 korban tewas dan 2 orang menderita luka – luka.

“Kami berharap jalan diperbaiki, supaya tidak terlalu beresiko. Terus terang lokasi itu rawan kecelakaan lalu lintas. Sebelumnya juga ada yang meninggal dunia kecelakaan. Bedanya kalau truk panggung itu dari arah selatan, pas posisi menurun, “ beber Andri.

Untuk kecelakaan truk batu bata, tidak sampai menimbulkan korban jiwa. Hanya pekerja yang menumpang truk dan sopirnya menderita luka lecet. Lalu lintaspun sempat tersendat, karena badan truk melintang di jalan. Total muatan batu bata sebanyak 5 ribu. Batu bata yang masih bisa diselamatkan, selanjutnya dipindahkan ke truk lain dan diangkut menuju Pasar Tegaldowo. (Musyafa Musa).

News Reporter

Tinggalkan Balasan