Bupati Ungkapkan Sebab, Kenapa Kok Bisa Trauma Lewat Jalan Ini
Ruas jalan antara Pertigaan Ngebrak menuju Pertigaan jeruk, dikeluhkan lantaran cukup sempit.
Ruas jalan antara Pertigaan Ngebrak menuju Pertigaan jeruk, dikeluhkan lantaran cukup sempit.

Sumber – Meski sudah mulus, namun masyarakat masih menyoroti ruas jalan antara Pertigaan Ngebrak Desa Tlogotunggal Kecamatan Sumber, sampai Pertigaan Jeruk Desa Sendangagung Kecamatan Kaliori.

Hal itu disebabkan karena sempitnya ruas jalan. Padahal di jalur tersebut, lalu lintas cukup ramai. Ketika ada mobil berpapasan dari dua arah, salah satu kendaraan harus berhenti. Sempitnya jalan, juga rawan mengakibatkan kecelakaan.

Kepala Desa Tlogotunggal Kecamatan Sumber, Winarto memohon kepada Pemkab Rembang bisa melebarkan jalan, masing – masing kanan kirinya selebar 1 Meter. Dengan tambahan 2 Meter, ia berharap lalu lintas akan lebih lancar.

“Jalan memang sudah halus pak, cuman sayangnya sempit. Kalau ada mobil simpangan susah. Pak camat Sumber kalau mau rapat ke Rembang, lewatnya ya situ pak. Pak Camat ngalah ketika pas simpangan dengan kendaraan lain. Jadi minta tolong dilebarkan jalannya, “ kata Winarto saat kegiatan dinamika pembangunan, belum lama ini.

Mendengar usulan tersebut, Bupati Rembang, Abdul Hafidz mengisahkan pengalamannya ketika melintasi jalan pertigaan Jeruk ke selatan. Mobil yang ditumpangi pernah menyenggol pengendara sepeda motor. Setelah kejadian itu, dirinya agak trauma dan enggan lewat jalur tersebut.

Hafidz membeberkan Pemkab Rembang sebenarnya sudah merancang pelebaran jalan antara pertigaan Ngebrak Tlogotunggal sampai pertigaan Jeruk Sendangagung, dengan alokasi anggaran Rp 4 Miliar. Namun karena keterbatasan anggaran daerah, rencana itu molor. Kalau memungkinkan, Hafidz ingin jalan dapat dilebarkan tahun 2019 mendatang.

“Pak Kades benar, soalnya saya sendiri pernah merasakan nyenggol motor di situ, karena jalan sangat sempit. Penginnya kita lebarkan, kanan 1 meter kiri 1 meter. Tambahan kita cor semua, semoga bisa tahun depan, “ ujar Bupati.

Selain masalah jalan sempit, ruas jalan itu juga dihadapkan pada ancaman pergerakan tanah, sehingga rawan longsor. Salah satunya di Dusun Nganguk Desa Gunungsari Kecamatan Kaliori. Setelah muncul rekahan lebar yang membahayakan, kini sementara jalan sudah ditutup aspal. Namun jika curah hujan tinggi, pergerakan tanah dimungkinkan terjadi lagi. (Musyafa Musa).

News Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *