Ada Yang beda, Harga Garam Memasuki Musim Penghujan
Aktivitas petambak garam dan pengiriman barang di Desa Purworejo, Kecamatan Kaliori.
Aktivitas petambak garam dan pengiriman barang di Desa Purworejo, Kecamatan Kaliori.

Kaliori – Memasuki musim penghujan, harga garam di Kabupaten Rembang justru merosot. Hal itu tidak seperti biasanya, karena pada waktu curah hujan meningkat, sering kali harga garam cenderung merangkak naik.

Nawawi, seorang pengusaha garam di Dusun Matalan Desa Purworejo, Kecamatan Kaliori mengatakan saat panen raya saja, harga sempat menembus Rp 1.500 per Kg. Namun beberapa hari terakhir, tinggal Rp 800 – 900 per Kg.

Ia menduga kondisi tersebut karena stok barang masih sangat banyak. Apalagi di wilayah Kabupaten Pati yang merupakan salah satu daerah pusat garam, baru seminggu ini turun hujan. Kemungkinan kelak saat puncak musim penghujan, kalaupun harga garam naik, menurutnya tidak akan terlalu tinggi.

“Produksi garam kan sangat banyak ini, yang di Pati saja baru selesai kok. Jadi harga kian merosot, malah lebih mahal pas panen raya beberapa waktu lalu. Kalau stok, wah berlimpah sekali mas, “ bebernya.

Pemilik UD. Garam Barokah ini menambahkan aktivitas petambak garam di Kecamatan Kaliori sudah mulai berhenti, begitu turun hujan. Memang ada sistem baru, dengan cara memasang terpal khusus penutup di atas lahan tambak, sehingga memungkinkan produksi garam terus berlanjut, meski musim penghujan. Namun baru bersifat proyek percontohan, dengan bantuan anggaran dari pemerintah. Soal efektivitas seberapa banyak hasilnya, belum teruji meyakinkan.

“Di kampung saya yang ikut uji coba ini 2 orang, namanya juga proyek percontohan. Seberapa banyak hasilnya dan sebanding dengan ongkos apa nggak, kan perlu tahu dulu. Kalau menghasilkan garam, sich iya. Memuaskan apa nggak, belum tahu, “ imbuh Nawawi.

Terkait kapan garam Kabupaten Rembang ramai disuplai keluar daerah, Nawawi memperkirakan bulan Januari – Februari pesanan akan meningkat. Baginya, besaran transaksi tergantung berapa lama musim penghujan. (Musyafa Musa).

News Reporter

Tinggalkan Balasan