

Rembang – Mayoritas pasar di Kabupaten Rembang masih dikelola oleh pemerintah desa setempat.
Bupati Rembang, Abdul Hafidz menjelaskan di wilayahnya terdapat 47 titik pasar. Dari jumlah itu, yang dikelola oleh Pemerintah Kabupaten Rembang hanya 12, sedangkan 35 pasar lainnya dikelola desa.
“Kalau bicara pasar, sebenarnya sangat banyak jumlah keseluruhan. Yang 12 dibawah pengelolaan Disperindagkop & UMKM sebagai kepanjangan tangan Pemkab Rembang. Yang 35 ini dikelola desa, dibawah pembinaan Dinas Pemberdayaan Masyarakat Dan Desa, “ tutur Bupati.
Abdul Hafidz menambahkan pasar tradisional selama ini perlu banyak sentuhan, karena sudah lama tidak direnovasi. Maka pihaknya mengawali dengan melakukan revitalisasi Pasar Sarang, Pasar Pandangan, Pasar Pamotan dan beberapa pasar lain. Meski demikian ia mengakui masih ada sarana infrastruktur penunjang yang belum dilengkapi, semisal tempat sampah, gerobak dan kontainer bak penampungan.
“Sesuai visi misi dalam rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD), kami ingin pasar meningkatkan perdagangan dan daya saing, menuju peningkatan ekonomi. Makanya kita awali merevitalisasi sejumlah pasar. Kami sadar masih banyak kekurangan, nanti dipenuhi secara bertahap, “ imbuhnya.
Tahun 2018 ini, Pemerintah Kabupaten Rembang melakukan revitalisasi besar – besaran di dua lokasi pasar, yakni Pasar Tegaldowo Kecamatan Gunem dan Pasar Sumber Kecamatan Sumber. Masing – masing lokasi, digelontor dengan anggaran sekira Rp 5,5 Miliar. Kedua pasar tersebut awalnya dikelola desa, namun kini beralih dalam pengelolaan Pemerintah Kabupaten Rembang. (Musyafa Musa).