Kabar Melegakan Bagi Desa, Bupati Bocorkan Lonjakan Dana Desa
Pemakaian dana desa untuk pembangunan jalan kampung di Kabupaten Rembang.
Pemakaian dana desa untuk pembangunan jalan kampung di Kabupaten Rembang.

Rembang – Dana Desa yang digelontorkan kepada desa di Kabupaten Rembang, dipastikan akan melonjak cukup signifikan pada tahun 2019 mendatang.

Bupati Rembang, Abdul Hafidz menjelaskan selama tahun 2018, dana desa mencapai Rp 229 Miliar, untuk 287 desa. Tapi pada tahun 2019 akan meningkat menjadi Rp 258 Miliar, sehingga kalau dirata- rata setiap desa nantinya berhak menerima kucuran Rp 1,2 Miliar. Angka itu belum termasuk bantuan keuangan lainnya. Terkait dengan waktu pencairan, tekhnisnya diatur dalam dua tahap.

“Jadi ketika desa sudah mempunyai anggaran pendapatan belanja desa (APBDes), bisa langsung mengajukan pencairan. Tahun 2017 pencairan dana desa terbagi dalam 3 tahap, tapi untuk tahun ini dicairkan dalam 2 tahap. Masing – masing 60 % dan 40 %. Yang tahap pertama dibatasi paling cepat bulan Maret, untuk tahap kedua paling cepat bulan Agustus, “ jelasnya.

Desa penerima dana desa terbanyak tahun 2018 yakni Desa Candimulyo, Kecamatan Sedan, dengan alokasi Rp 1,1 Miliar, mengingat satu – satunya desa sangat tertinggal. Sedangkan terkecil diterima Desa Banyudono, Kecamatan Kaliori, dengan nominal Rp 685 Juta lebih.

Abdul Hafidz menambahkan selain dana desa, desa juga digelontor alokasi dana desa (ADD), dana bagi hasil dan bantuan keuangan dari Pemkab Rembang maupun Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Pemerintah memang ingin supaya pembangunan diawali dari daerah pinggiran. Jika desa berkembang, diharapkan negara juga ikut maju.

“Bantuan keuangan kabupaten mencapai Rp 26 M, kemudian yang dari Bankeu provinsi Rp 18,3 Miliar. Jadi ini memang strategi pemerintah, untuk fokus membangun desa dulu, demi kemajuan negara. Khusus ADD, penerima terbanyak Desa Pamotan sebesar Rp 507 Jutaan, yang terkecil Desa Pantiharjo Kecamatan Kaliori Rp 214 Juta, “ terangnya.

Disinggung sejauh mana serapan dana desa, sampai akhir bulan Oktober tahun ini, dari total Rp 229 M, yang sudah ditransfer ke desa, sudah menembus Rp 225 M lebih. (Musyafa Musa).

News Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *