Rembang – Potensi zakat di Kabupaten Rembang tergolong besar, namun sampai saat ini belum dioptimalkan.

Bupati Rembang, Abdul Hafidz menuturkan khusus kalangan aparatur sipil negara (ASN), jumlahnya mencapai 7 ribuan orang. Apabila per orang, menyerahkan Rp 100 ribu, dalam 1 bulan saja mencapai Rp 700 Juta.

Setahun dikalkulasi mampu mengumpulkan Rp 8,4 Miliar dari zakat dan infaq. Menurutnya, jika dalam penyaluran zakat dan infaq sesuai aturan, sangat strategis untuk membantu mengurangi kemiskinan.

“Kalau potensi ini digunakan untuk mengurangi kemiskinan sangat strategis, mengingat prosedur penggunaan dananya tidak rumit. Jadi nggak hanya pakai instrumen APBD dan APBN saja, ” ungkap Bupati.

Abdul Hafidz menambahkan penerimaan zakat dan infaq, sejak bulan Januari sampai September 2018 mencapai Rp. 1,89 milyar lebih.

Dana yang terkumpul di Badan Amil Zakat Daerah (Bazda) beberapa waktu lalu, sebagian juga telah didistribusikan untuk membantu program bedah rumah tidak layak huni, bantuan siswa miskin, bantuan korban kebakaran, sampai dengan bantuan korban gempa bumi di Lombok, Nusa Tenggara Barat. (Musyafa Musa).