Rembang – Memasuki tahun kedua, Akademi Komunitas Semen Indonesia (AKSI) Rembang, harus menambah bangunan kampus, guna menunjang proses perkuliahan.
Kampus tersebut yakni bekas bangunan Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin) di sebelah utara perempatan Galonan, Rembang.
Direktur Akademi Komunitas Semen Indonesia (AKSI) Rembang, Moh. Sugihariyadi menjelaskan pendidikan sama pula menyiapkan investasi masa depan. Salah satunya dalam rangka menyiapkan generasi berkualitas untuk masa mendatang.
Pihaknya menganggap pendidikan bisa berjalan, asalkan ditopang oleh ketersediaan lahan, ketersediaan tempat belajar dan ketersediaan bibit. Menurutnya, 3 aspek tersebut AKSI sudah mampu memenuhi.
“Kami sependapat bahwa memaknai pendidikan adalah proses menumbuhkan. Mari kita sama – sama jalankan proses ini dengan baik. Alhamdulilah dari masalah lahan, tempat dan calon mahasiswa, ketiga komponen tersebut sudah mampu kami jawab, “ ungkapnya.
Sugihariyadi menambahkan AKSI merupakan satu – satunya pendidikan tinggi vokasi di eks Karesidenan Pati. Ia memandang misi yang ditargetkan, selaras dengan kebutuhan pada masa revolusi industri sekarang ini. Artinya, bagaimana produk atau output pendidikan, bersinergi dengan kebutuhan perusahaan atau korporasi.
“Saya rasa tantangan berikutnya bagaimana AKSI mampu menjawab kebutuhan revolusi industri. Era tahun 1990 an lalu, kala itu Menteri Pendidikan bapak Wardiman Djoyonegoro melontarkan gagasan, produk pendidikan harus diselaraskan dengan kebutuhan industri, “ beber pria warga Desa Jukung, Kecamatan Bulu ini.
Bangunan baru untuk kampus AKSI di sebelah selatan KUD Rukun Santoso tersebut statusnya dipinjami oleh bos koperasi Bina Raharja, Atna Tukiman. Bangunan diberi nama kampus B, diperkirakan mampu menampung 120 orang mahasiswa. Sebelumnya, untuk kampus A AKSI menempati aula kantor Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu Dan Tenaga Kerja, pinjaman aset Pemkab Rembang.
AKSI sendiri saat ini memiliki mahasiswa sebanyak 238 orang, dengan rincian angkatan pertama tahun 2017 berjumlah 120, sedangkan angkatan kedua tahun 2018 mencapai 118 orang. (Musyafa Musa).
sebelum berdirinya aksi di rembang sebagai perguruan tinggi vokasi lebih dahulu muncul akn jepara dan akademi komunitas balekambang jepara serta akn rembang yg juga perintis perguruan tinggi vokasi, bgm bisa aksi diklaim sebagai satu-satu perguruan tinggi vokasi di eks karesidenan pati?