Rembang – Saat berkunjung ke pondok pesantren Al-Anwar Desa Karangmangu, Kecamatan Sarang, Rembang, Sabtu (29/09), calon presiden Prabowo Subianto mengisahkan pengalamannya berada di medan pertempuran. Bagaimana akhirnya bisa lolos menyelamatkan diri, padahal sudah dikepung musuh.
Prabowo menceritakan berulang kali berada di daerah militer, ikut dalam operasi tempur. Pernah suatu ketika dirinya terkepung musuh, sedangkan persediaan peluru yang dimiliki sudah hampir habis. Kalau mendasarkan dengan logika manusia, ia mestinya sudah tidak selamat kala itu. Prabowo kemudian teringat dengan pesan – pesan kiainya, pada waktu merasa ajal sudah dekat, bacalah 2 kali kalimat syahadat. Di luar dugaan, dirinya bisa selamat.
“Waktu itu saya sudah dikepung musuh, peluru juga mau habis. Saya kira sudah selesai di situ. Saya ingat pesan ustad dan kiai – kiai saya, ketika merasa ajal sudah dekat, sebagai muslim bacalah dua kalimat syahadat. Saya lakukan itu, alhamdulilah bisa lolos. Bahkan Yang Maha Kuasa Allah SWT kini memberi kepada saya, lebih dari jauh yang saya bayangkan, “ ungkapnya.
Prabowo menyebutkan peristiwa antara hidup dan mati semacam itu berulang kali dialami. Setelah mendapatkan pangkat cukup tinggi, mantan Danjen Komando Pasukan Khusus (Kopassus) ini merasa bersyukur dan ingin mengabdikan diri kepada nusa bangsa.
“Saya harus bersyukur dan bersyukur. Bentuknya, saya harus mengabdi, berbakti dan membela kepentingan rakyat. Hal itu kenapa saya masih mau berjuang di bidang politik, “ imbuh Prabowo.
Dalam perhelatan Pemilu Presiden 2019, Prabowo Subianto berpasangan dengan tokoh pengusaha muda sekaligus mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno. Pasangan nomor urut 2 tersebut, menghadapi pasangan nomor urut 1, Joko Widodo dan Ma’ruf Amin. (Musyafa Musa).