Saat Belasan Jurnalis Asing Kunjungi Masjid Jami’ Lasem, Ini Yang Mereka Lakukan
Kunjungan awak media asing ke kawasan Masjid Jami’ Lasem, Jum’at pekan ini.
Kunjungan awak media asing ke kawasan Masjid Jami’ Lasem, Jum’at pekan ini.

Lasem – 12 orang jurnalis dari sejumlah negara, pekan ini mendatangi Masjid Jami’ Lasem, salah satu Masjid tertua di Kabupaten Rembang yang dibangun sekira tahun 1588 Masehi.

Masing – masing 5 orang berasal dari Rusia, 3 dari Inggris, 3 awak media Perancis, dan 1 orang jurnalis asal Belanda.

Mereka ditemui oleh pustakawan Masjid Jami’ Lasem sekaligus pemerhati budaya Lasem, Abdullah Hamid. Abdullah menceritakan kedatangan jurnalis tersebut diprakarsai oleh Kementerian Pariwisata. Tujuannya untuk meningkatkan citra pariwisata Indonesia dan merealisasikan target kunjungan wisatawan mancangera 20 juta orang tahun 2019 mendatang.

Tema perjalanan wisata kali ini adalah negeri 3 batik. Selain Lasem, rombongan jurnalis juga diajak mendatangi Solo, Pekalongan dan Yogyakarta.

“Jadi kegiatan ini menjadi semacam pengenalan bagi kalangan media Eropa. Ada pendamping dari Kementerian Pariwisata, dan juga penerjemah bahasa. Perjalanan wisata tersebut berakhir tanggal 10 September, “ terangnya.

Abdullah Hamid menimpali selain mengunjungi Masjid Jami’ Lasem, jurnalis asing juga singgah ke makam ulama Lasem, Mbah Sambu di belakang Masjid. Setelah itu, ia menunjukkan koleksi manuskrif perpustakaan Masjid Jami’ yang terdapat motif batik di tiap lembaran mushafnya.

“Masjid Jami’ ini kan merupakan destinasi pusat wisata agama. Saat saya tunjukkan motif batik di lembaran mushaf sebuah kitab, para jurnalis ini sangat tertarik dan berulang kali mendokumentasikan dengan kamera, “ imbuhnya.

Salah satu jurnalis dari Moskow, Rusia, Anna Danilova mengaku tertarik saat melihat makam Mbah Sambu dengan gaya arsitek atap blenduk, karena bentuknya sama seperti makam kuno di Samarcand, Uzbekistan (dulu Uni Soviet).

Sedangkan Johanna Van Dam, jurnalis asal Belanda sempat menanggapi keramik kuno buatan Mastrict Belanda yang ditemukan di Masjid Jami’ Lasem. Johanna membenarkan adanya kota Mastrict di Belanda. Apalagi ditemukan pula uang VOC buatan tahun 1751 di bawah tanah area Masjid, baginya semakin menguatkan bahwa pengaruh Belanda sangat terasa di Lasem pada masa itu. (Musyafa Musa).

News Reporter

Tinggalkan Balasan