Peduli Gempa Lombok, Pelajar SMA N II Rembang Turun Ke Jalan
Pelajar SMA N II Rembang mengadakan penggalangan dana untuk korban gempa Lombok – NTB, di Perempatan Jaeni Rembang, Rabu sore.
Pelajar SMA N II Rembang mengadakan penggalangan dana untuk korban gempa Lombok – NTB, di Perempatan Jaeni Rembang, Rabu sore.

Rembang – Puluhan pelajar di Rembang, Rabu sore (08/08) turun ke jalan untuk menggalang dana bagi korban bencana gempa bumi Lombok, Nusa Tenggara Barat. Antusias masyarakat cukup tinggi, karena ingin meringankan beban penderitaan korban bencana.

32 orang pelajar pengurus Osis SMA N II Rembang ini memusatkan penggalangan dana di kawasan Perempatan Jaeni Jl. Kartini Rembang. Ketika lampu pengatur lalu lintas berwarna merah, para pelajar langsung beraksi dengan membawa kardus, mendekati pemakai jalan yang berhenti. Warga secara suka rela menyisihkan uangnya, untuk korban bencana gempa bumi di Lombok.

Ketua Osis SMA N II Rembang, Ade Fitri Novitasari mengatakan begitu uang terkumpul, nantinya akan dijadikan satu dengan penggalangan dana tingkat Kabupaten rembang. Setelah itu dikirim ke korban bencana gempa bumi.

“Jadi temen – temen ini sangat semangat. Setelah terkumpul, uang kita hitung dulu dapat berapa. Nanti kami koordinasikan dengan perwakilan Pemkab Rembang menyangkut tekhnis pengiriman ke sana, “ kata remaja warga Desa Waru, Rembang ini.

Dipilihnya Perempatan Jaeni, lantaran lokasi tersebut sangat strategis di jantung Kota Rembang. Sebelum turun ke jalan, pelajar dan guru SMA N II Rembang juga mengumpulkan dana Rp 3,6 juta di lingkungan sekolah. Sementara untuk penggalangan di Perempatan Jaeni, dalam waktu sekira 2 jam mendapatkan Rp 3,7 Juta.

Guru SMA N II Rembang, Mohadi menyatakan pihaknya mengapresiasi inisiatif pelajar turun ke jalan seperti ini, karena bisa melatih rasa kepedulian sosial terhadap sesama yang tertimpa musibah.

“Kita peduli terhadap korban bencana di Lombok. Semoga dapat meringankan beban para korban. Di samping itu, ketika Osis berorganisasi, juga harus memahami arti penting berinteraksi sosial dengan masyarakat. Yang penting nggak mengganggu pelajaran anak – anak, “ terang Mohadi.

Kegiatan penggalangan dana tidak akan berhenti hari ini saja. Menurut rencana siswa ingin menggelar lagi pada hari berikutnya, setelah mereka pulang sekolah. (MJ – 81).

News Reporter

Tinggalkan Balasan