Rembang – Kabupaten Rembang dinobatkan menjadi Kabupaten Layak Anak (KLA) kategori madya dan penghargaan kabupaten terbaik dalam pencegahan pernikahan anak usia dini tingkat nasional.
Kedua penghargaan tersebut diterima Bupati Rembang, Abdul Hafidz saat Peringatan Hari Anak Nasional di Surabaya, Senin malam (23/07/2018).
Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan Dan Keluarga Berencana Kabupaten Rembang, Sri Wahyuni mengungkapkan penghargaan Kabupaten Layak Anak merupakan yang ke tujuh. Kala itu mulai tingkat Nindya pada 2011 dan tingkat Madya pada tahun 2012, 2013, 2015, 2017 dan 2018 ini. Sedangkan penghargaan dalam upaya pencegahaan perkawinan anak usia dini merupakan kali kedua setelah tahun 2017.
Sri membeberkan beberapa inovasi dilakukan, supaya pernikahan anak dapat ditekan. Salah satunya menjalin perjanjian kerja sama dengan Pengadilan Agama, guna menyaring ketika ada calon mempelai pengantin yang belum memenuhi syarat umur minimal.
“Kita jalin MoU dengan Pengadilan Agama sejak tahun 2017 yang isinya anak yang mengajukan dispensasi nikah karena di bawah umur, akan mendapatkan bimbingan konseling dari Puspaga. Tujuannya agar mereka mau menunda sampai umurnya cukup,” ungkapnya.
Selain itu, ada advokasi kepada petugas pencatat nikah di desa agar tidak mencatat jika calon mempelai masih di bawah umur. Setelah itu dilanjutkan dengan memberikan bimbingan terhadap orang tua calon pengantin.
Hasilnya sebagian dari mereka yang berusia dini hendak menikah, akhirnya mau menunda pernikahan. Tercatat, delapan anak bersedia menunda pernikahan. Pada tahun 2018 ini kasus pernikahan usia dini jauh lebih menurun, dibandingkan tahun 2017 lalu. (MJ – 81).
