Ada Siksa Kubur Dibalik BAB Sembarangan
Kampanye stop BAB sembarangan di Rembang, belum lama ini.
Kampanye stop BAB sembarangan di Rembang, belum lama ini.

Kragan – Bupati Rembang, Abdul Hafidz mendorong masyarakat untuk memperhatikan pengentasan buang air besar sembarangan (BABS).

Hal itu ia sampaikan seusai tarawih keliling di Masjid Jami’ Desa Terjan, Kecamatan Kragan, Kamis malam (07/06). Menurutnya, keberadaan jamban sangat penting. Tidak hanya untuk menjaga kesehatan, tetapi juga merupakan perintah agama Islam.

Dalam Islam, melarang umatnya buang air kecil maupun buang air besar di sembarang tempat. Berkaitan dengan hal itu, Bupati ingin warganya tidak mendapat siksa kubur, karena BAB sembarangan.

“Kanjeng Nabi Muhammad SAW pas lewat kuburan mandek nek kuburan ngongkon sahabate jupuk papan wit kurmo terus ditancepke nek kuburan. Sahabate takon, kanggo opo, kanjeng nabi dawuhe mau nek njero kuburan ono wong seng tangisan berok- berok, e nak menowo papan kurmo mau iso ngringanke siksa kubure. Sahabat tanya lagi kenapa disiksa, karena dulu waktu hidup, nguyuh dan BAB saknggon – nggon, “ tuturnya.

Lagipula menurutnya, BAB sembarangan juga mengancam kesehatan dan mengganggu lingkungan. Efek lain, memicu sejumlah penyakit, mulai diare hingga Muntaber. Khusus di Kecamatan Kragan, masih terdapat 5 desa belum mengentaskan BAB sembarangan. Ia memerintahkan pemerintah desa lebih tanggap untuk menyelesaikan.

“Belum lagi dampak bagi kesehatan jika buang air besar sembarangan, nanti membawa penyakit. Ono laler menclok terus mlebu omah nemplek nek panganan malah dadi penyakit. Mulane biyen akeh penyakit kolera lan muntaber,” imbuh Hafidz.

Setelah memberikan pengarahan, Bupati menyerahkan bantuan kepada pihak Masjid Jami’ Terjan dan Masjid Desa Sumurtawang. Selanjutnya, diikuti penyerahan bantuan mukena dan kitab suci Alqur’an kepada semua desa di Kecamatan Kragan. (MJ – 81).

News Reporter

Tinggalkan Balasan