

Gunem – Seorang warga Desa Sambongpayak, Kecamatan Gunem, ditemukan tewas gantung diri di dalam rumahnya, Kamis (31 Mei 2018) sekira pukul 11.30 WIB.
Korban adalah Suraji (82 tahun). Pria yang sehari – hari bekerja sebagai petani ini, tergantung dengan menggunakan kain sarung di ruangan bagian belakang.
Peristiwa tersebut diketahui kali pertama oleh Setiyono (53 tahun), perangkat desa Sambongpayak Kecamatan Gunem dan seorang petugas pendataan, Siti Qoirunnikmah (25 tahun), warga Desa Suntri, Kecamatan Gunem.
Pada awalnya, kedua orang itu datang ke rumah Suraji, bermaksud ingin melakukan pendataan lanjut usia (Lansia) terlantar. Ketika mengetuk pintu berulang kali, tak ada respon sama sekali. Setiyono dan Siti mencoba masuk ke dalam rumah. Tentu saja langsung tersentak kaget, begitu mengetahui korban sudah tewas gantung diri. Setiyono memilih keluar rumah, guna meminta bantuan warga lain. Setelah itu, kasus warga gantung diri dilaporkan kepada aparat Polsek Gunem.
Kapolsek Gunem, AKP Djarot mengatakan berdasarkan penjelasan warga sekitar, Suraji sebelumnya beberapa kali pernah melakukan percobaan bunuh diri. Namun berhasil digagalkan. Untuk kejadian Kamis siang, Suraji kembali bertindak nekat. Nyawanya pun melayang.
“Dari hasil pemeriksaan pak dokter Puskesmas Gunem, dr. Yudi Setiyawan, pada tubuh korban tidak ada tanda – tanda kekerasan. Kematian korban murni gantung diri. Hal itu tampak dari tanda – tanda lidah menjulur, telinga kiri mengeluarkan darah, karena kendang telinga pecah, “ jelasnya.
AKP Djarot menambahkan penyebab kenapa yang bersangkutan gantung diri, belum diketahui pasti. Dugaan kuat lantaran depresi. Keluarga korban menolak otopsi. Setelah selesai olah TKP, jenazah diserahkan kepada perwakilan keluarga untuk dimakamkan. (MJ – 81).