

Rembang – Bupati Rembang, Abdul Hafidz memastikan tidak akan menjadikan tarawih keliling (Tarling), untuk ajang kepentingan politik. Mengingat saat ini tahun politik, seiring dengan semakin dekatnya pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah 2018 maupun Pemilu Legislatif 2019.
Abdul Hafidz menyebutkan tarawih keliling bukan hanya bertujuan untuk menambah amalan ibadah di bulan suci, tetapi juga menjadi sarana menggalang aspirasi dari masyarakat. Setelah Tarling, pihaknya membuka sesi tanya jawab dengan masyarakat di Masjid.
“Kalau ada pertanyaan, apakah Tarling untuk kepentingan politik, saya pastikan nggak. Dengan adanya Tarling itu kami ingin mendapatkan masukan sebanyak mungkin dari warga maupun perangkat desa. Sebenarnya apa yang mereka inginkan, untuk peningkatan pelayanan pemerintah kedepan, ” tutur Hafidz.
Abdul Hafidz menambahkan selama bulan puasa, kegiatan tarawih keliling dibagi menjadi dua, yakni berlangsung di dinas/instansi pemerintah dan pelosok pedesaan, dengan estimasi 1 kecamatan 1 desa. Kalau ditotal, jumlahnya mencapai 25 kali.
“Yang di desa – desa lebih banyak intensitasnya ketimbang di satuan kerja pemerintah daerah (SKPD). Praktis selama puasa, Tarling ini kami giatkan, sebagaimana berjalan tahun sebelumnya, “ imbuhnya.
Tarling pertama ke desa – desa oleh Bupati Rembang, dilaksanakan pada hari Sabtu, tanggal 19 Mei 2018 di Masjid Al Hidayah Desa Kedungrejo, Rembang.
Setelah itu dilanjutkan ke desa Meteseh Kecamatan Kaliori (20/05), Desa Kedungtulup Kecamatan Sumber (22/05), Desa Pomahan Kecamatan Sulang (23/05), Desa Pondokrejo Kecamatan Bulu (24/05), Desa Demaan Kecamatan Gunem (27/05), Desa Ringin Kecamatan Pamotan (29/05), Dusun Ngampel Desa Karas Kecamatan Sedan (30/05), Desa Tahunan Kecamatan Sale (31/05), Desa Banyuurip Kecamatan Pancur (02/06), Desa Karasgede Kecamatan Lasem (07/06), Desa Manggar Kecamatan Sluke (09/06), Desa Terjan Kecamatan Kragan (11/06) dan Desa Sampung Kecamatan Sarang (13/06). (MJ – 81).