Bulu – Ada wahana wisata baru di sebelah barat makam RA. Kartini, Desa Bulu Kecamatan Bulu.
Wahana tersebut berupa permainan fliying fox. Fliying fox sepanjang 139 Meter ini, berada di atas embung yang juga sudah dilengkapi dengan sarana permainan air.
Kepala Desa Bulu Kecamatan Bulu, Budi Utomo mengatakan pihaknya mengalokasikan anggaran sebesar Rp 75 Juta, untuk membuat fliying fox, kemudian pemasangan lampu penerangan dan penataan lingkungan sekitar. Dana digelontorkan sejak tahun 2017 lalu. Tapi khusus fliying fox, baru dilaunching bulan April tahun 2018 ini.
Kawasan itu dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), biasanya beroperasi mulai pukul 08.00 – 16.30 WIB. Diharapkan melalui sektor pariwisata dapat menyumbang pendapatan asli desa, sehingga tujuan akhirnya mampu mendongkrak perekonomian masyarakat sekitar.
“Di desa kami memang punya banyak potensi, jadi kita komit memajukan sektor pariwisata. Lha kebetulan ada embung di sebelah barat makam RA. Kartini. Gasebo sudah ada, yang mau main bebek – bebekan, juga siap. Lingkungannya enak untuk bersantai. Kenapa nggak kita optimalkan, dasar pemikirannya seperti itu, “ ujar Kades.
Budi Utomo optimis debet air embung tetap bisa bertahan, meski musim kemarau sekalipun. Kebetulan di dekat embung terdapat sumber air yang cukup besar dan dapat dimanfaatkan setiap saat. Keberadaan embung maupun fliying fox tidak berdiri sendiri. Melainkan digabungkan pula dengan makam RA. Kartini dan kawasan bumi perkemahan.
Soal pengunjung, menurutnya sudah mulai ramai. Belum lama ini, kebetulan pelajar dari SMA N I Kragan berkemah di Desa Bulu. Konsepnya, dijadikan satu paket dengan permainan fliying fox. Setiap orang dikenakan biaya Rp 15 Ribu. Tapi kalau pengunjung biasa yang hanya ingin menjajal fliying fox, cukup membayar Rp 5 Ribu.
“Kami bikin paket, biar semua tempat berdaya. Pas launching kemarin itu ramai sekali, karena ada siswa yang berkemah. Per orang dikenakan tarif Rp 15 Ribu, rinciannya untuk biaya sewa tempat kemah, kebersihan, keamanan dan juga main fliying fox, “ imbuhnya.
Sementara itu, seorang pengunjung dari Blora, Mayasari mengaku usai berziarah di makam RA. Kartini, ia tertarik mampir ke lokasi embung, begitu tahu ada wahana fliying fox. Baginya, meluncur di atas embung mempunyai sensasi tersendiri. Apalagi bentangan tali fliying fox termasuk cukup panjang, sehingga lebih memacu adrenalin.
“Paling nggak bisa untuk foto – foto mas, ketika meluncur di atas embung. Pemandangan kayak gini sulit ditemukan di tempat lain. Asyik pokoknya, kalau cuman sekali rasanya masih kurang, “ pungkas gadis cantik berkulit putih ini. (MJ – 81).