Lewati Ketatnya Seleksi, UTSG Berikan Kail Kompetensi
Wiwit Dwi Widiatmoko, Manager Environment, Social Responsibility, General Affair And Department Head PT. UTSG.
Wiwit Dwi Widiatmoko, Manager Environment, Social Responsibility, General Affair And Department Head PT. UTSG.

Gunem – PT. United Tractors Semen Gresik (UTSG) merekrut 16 orang pemuda lulusan SMA sederajat, untuk mengikuti program pendidikan gratis menjadi tenaga operator alat berat dan dump truck.

Anak perusahaan PT. Semen Indonesia itu mengambil dari warga di sekitar pabrik semen, tengah hutan perbatasan Kecamatan Gunem dan Kecamatan Bulu.

Manager Environment, Social Responsibility, General Affair And Department Head PT. UTSG, Wiwit Dwi Widiatmoko, Kamis pagi (12 April 2018) menjelaskan mereka saat ini sudah dipekerjakan oleh UTSG. Meski perekrutan menjadi tenaga kerja sebenarnya tidak termasuk kewajiban perusahaan.

Bisa saja mereka setelah dididik, memilih bekerja di tempat lain. Semisal ke perusahaan tambang di Kalimantan, demi mendapatkan upah lebih besar, pihaknya mempersilahkan.

“Sementara yang kita latih untuk operator alat berat dan dump truck. Untuk mekanik belum kita didik, karena perlu spesifikasi lebih khusus lagi. Tapi jika kedepan dibutuhkan, kami juga siap melatih warga menjadi mekanik. Kewajiban kami hanya memberikan kompetensi. Ibarat ngasih kail untuk nyari ikan. Jika mereka masih muda ingin merantau kemana, monggo, nggak apa – apa, “ jelasnya.

Wiwit Dwi Widiatmoko menambahkan program tersebut akan terus bergulir, sebagai bentuk kepedulian terhadap masyarakat sekitar pabrik semen. Ia membenarkan proses seleksi untuk bisa menikmati pendidikan gratis ini tergolong sangat ketat. Mulai tinggi badan, kemudian nilai akademik sekolah hingga kondisi kesehatan.

Setelah lolos seleksi, mereka terlebih dahulu ditempa pembinaan mental dan fisiknya selama 1 – 2 Minggu. Begitu selesai, baru mengikuti pendidikan operator alat berat dan dump truck di Semarang. Materinya berupa teori selama 2 bulan dan 2 bulan masa praktek.

“Kan ada standardnya ya, tinggi badan saja cukup ketat seleksinya. Tapi kami pastikan pemuda – pemuda pilihan dari ring 1. Kenapa pendidikan awal semi militer, biar jiwa corsa dan NKRI ditanamkan betul. Langsung ditangani anggota Kodim Rembang. Habis itu baru dikirim ke Semarang, untuk menjalani pendidikan. Semua free, nggak dipungut biaya sepeserpun, “ imbuhnya.

Dari 16 orang hasil perekrutan, 2 diantaranya merupakan warga Desa Timbrangan Kecamatan Gunem. Meski sejak awal Desa Timbrangan terkenal cukup keras menolak pembangunan pabrik semen.

Selain menjaring kaum pemuda, PT. UTSG juga tengah merancang program pemberdayaan masyarakat yang sifatnya berkelanjutan. Saat ini masih berlangsung pemetaan, potensi apa yang layak dikembangkan. (MJ – 81).

News Reporter

Tinggalkan Balasan