Imbang Lawan Persegres, Uston Soroti Sejumlah Kelemahan
Pemain PSIR Rembang, Adit Wafa menggiring bola saat timnya menghadapi Persegres Gresik, Sabtu sore.
Pemain PSIR Rembang, Adit Wafa menggiring bola saat timnya menghadapi Persegres Gresik, Sabtu sore.

Rembang – PSIR Rembang bermain imbang 2 – 2, ketika menjamu tim Persegres Gresik, dalam laga uji coba di Stadion Krida Rembang, Sabtu sore (07 April 2018).

Kedua tim yang akan sama – sama mengarungi Liga 2 PSSI ini mempertontonkan permainan keras, sejak pertandingan dimulai. Tim tamu Persegres Gresik unggul lebih dulu melalui gol yang dicetak M. Alik, pada menit ke 22. Sedangkan PSIR terlihat kurang mampu mengembangkan permainan. Skor 1 – 0 bertahan sampai babak pertama usai.

Memasuki babak kedua, Laskar Dampo Awang PSIR langsung meningkatkan ritme permainan. Hasilnya pada menit 56, bek kanan PSIR, Deni Rumba menceploskan gol lewat sontekan kaki kanan, memanfaatkan umpan lambung. Tak berselang lama, tepatnya menit 63, striker PSIR, Rudi Santoso sukses menambah pundi – pundi gol tuan rumah, melalui tendangan keras kaki kiri di dalam kotak penalti. PSIR berbalik unggul 2 – 1. Namun sayang, pemain PSIR gagal mengunci kemenangan, lantaran skuad Persegres kembali membalas menit ke 70, lewat tendangan Fobio Motto.

Pelatih Persegres Gresik, Puji Handoko Dwi Ariyanto mengungkapkan timnya baru efektif persiapan 2 Minggu. Ia senang mendapatkan undangan uji coba melawan PSIR Rembang, untuk mengukur kelemahan timnya. Puji bersyukur anak – anak asuhnya mampu mengimbangi gaya bermain PSIR.

“Tuan rumah kan sudah lama persiapan, tim matang lah. Untungnya pemain kami bisa mengimbangi. Soal gol tadi, lebih karena pemain belakang kurang komunikasi. Mereka pemain muda semua, nggak ada leadernya. Tapi laga ini bagus, kita nggak lihat hasil. Yang penting gimana bisa terus memperbaiki kelemahan, “ jelasnya.

Sementara itu, pelatih PSIR Rembang, Uston Nawawi mengevaluasi kinerja lini belakang dalam mengantisipasi umpan lambung dan umpan silang yang diperagakan pemain lawan. Kelemahan tersebut mengakibatkan timnya kebobolan 2 gol. Selain itu, penyelesaian akhir juga masih menjadi kendala.

“Kemasukan gol tadi kesalahan kita sendiri, salah antisipasi umpan lambung dan umpan silang. Finishing lagi – lagi juga perlu dituntaskan. Tadi Effendi “bendhot” 3 kali berhadapan dengan penjaga gawang, nggak bisa cetak gol, “ terang mantan pemain tim nasional ini.

Uston menambahkan Deni Rumba cs terlambat panas, ketika babak pertama. Begitu babak kedua dimulai, dirinya terus menekankan untuk mengandalkan skema umpan – umpan pendek, agar bisa merusak jantung pertahanan lawan. Meski target menang gagal tercapai, namun baginya sudah ada perkembangan permainan. (MJ – 81).

News Reporter

Tinggalkan Balasan