Rembang – PSIR Rembang belum memiliki striker yang haus gol dan bertipe garang di depan gawang lawan.
Pelatih PSIR, Uston Nawawi saat dikonfirmasi mengatakan pihaknya sudah berusaha menggembleng pemain lini depan, dengan serangkaian latihan penyelesaian akhir. Tapi dari beberapa uji coba, barisan depan masih kurang produktif.
Laskar Dampo Awang belum berencana menambah striker, karena untuk mendapatkan striker lokal dengan kualitas di atas rata – rata, tergolong susah. Maka Uston memilih mengoptimalkan komposisi yang sudah ada, yakni Rudi Santoso, Koko Hartanto, Effendi “Bendhot” dan Zaila Saputra.
“Dari beberapa kali uji coba, striker belum mengoptimalkan peluang menjadi gol. Tapi kemarin kita sudah drill terus, tapi ya seperti ini sepak bola, karena gol tidak hanya dipengaruhi pemain depan saja. Untuk nambah striker sejauh ini belum ada rencana, “ tutur Uston.
Uston Nawawi mengakui molornya kompetisi Liga 2 berdampak terhadap program tim. Kalau seandainya ada jadwal pasti, pelatih bisa lebih mudah menyusun program.
Meski demikian tetap ada sisi positifnya bagi kekompakan skuad PSIR. Mana kelemahan yang mesti dibenahi, pemain mempunyai waktu untuk mematangkan persiapan.
“Saya juga nggak tahu kapan kompetisi dimulai, masalahnya jadi problem klasik sejak dulu. Kalau jadwal pasti, kita buat program kan enak. Cuman dengan kondisi sekarang ya tinggal menyesuaikan. Termasuk kami ingin uji coba lagi, “ imbuhnya.
Sementara itu Sekretaris PSIR Rembang, Budi Suharto menjelaskan pihaknya baru saja menerima informasi stadion yang menjadi home base peserta baru Liga 2 mulai diverifikasi oleh PSSI. Ia berharap untuk tim – tim lama seperti PSIR tidak ada verifikasi lagi.
“Kemarin di Stadion Kebondalem Kendal kabarnya dicek oleh PSSI. Nggak tahu kok Stadion Krida Rembang belum didatangi. Mungkin mereka sudah pernah verifikasi ke sini saat kompetisi lalu. Bisa saja nggak ada pengecekan ulang, tapi kalau ada ya kita siap, “ ujar mantan pemain PSIR ini. (MJ – 81).