

Rembang – Salah satu bekal calon jemaah haji dari Kabupaten Rembang yang sering dibawa ke tanah suci adalah sambal.
Ketua Kelompok Bimbingan Ibadah Haji Dan Umrah (KBIHU) Al-Ibriz Rembang, Bisri Cholil Laqouf membenarkan fenomena tersebut, karena sambal dari Indonesia, kerap memunculkan rasa kangen.
Meski sebenarnya dari sisi konsumsi yang disediakan sehari makan 3 kali, sudah cukup.
“Apalagi kalau sudah dua Minggu atau sebulan di tanah suci, biasanya akan kangen, makan dengan sambal Indonesia,” ungkapnya.
Ia sendiri heran, karena sambal dari Indonesia terasa lebih sedap, meski jemaah kadang juga membuat sambal dari bahan-bahan membeli di tanah suci.
“Rasanya enak bawa dari Rembang. Padahal kalau buat di sana itu, cabainya, tomatnya, terasinya, kabarnya didatangkan dari Indonesia. Tapi rasanya beda, ndak tahu kenapa,” imbuh pria yang akrab disapa Gus Gipul ini terkekeh.
Bagi jemaah yang tergabung di Al-Ibriz, ia menyarankan kalau ingin membawa sambal, sambal petis bisa menjadi pilihan, karena kuat bertahan sampai 2 bulan.
“Sambal petis dimasukkan ke dalam botol, ditutup rapat dan dilakban warna coklat. Biasanya ditaruh di tas besar, karena sudah padet, semoga aman,” bebernya.
Gus Gipul mengisahkan di tanah suci ada sebuah toko yang semua produknya didatangkan dari Indonesia. Tapi sayang, toko tersebut sudah tergusur oleh proyek pelebaran jalan.
“Di Hudaibiyah ada toko Bagala Jawa, penjualnya orang Arab, produk yang dijual nggak ada tulisan Arab-nya, semua didatangkan dari Indonesia. Terong pun dari Indonesia. Lha ini masalahnya pas saya tahun kemarin ke sana, sudah nggak ada, kena gusur pelebaran jalan kelihatannya. Mungkin itu kenapa lebih praktis bawa sambal dari rumah,” kata Gus Gipul.
Calon jemaah haji dari Kabupaten Rembang yang akan berangkat tahun 2025 ini sebanyak 846 orang, tergabung di kloter 55, 56 dan 57.
Mereka dijadwalkan berangkat dari Rembang mulai hari Sabtu, tanggal 17 Mei 2025.
“Tata betul niatnya, insyaallah ibadah dapat berjalan lancar,” pungkasnya. (Musyafa Musa).