3 Jenazah Korban Dimakamkan Satu Liang Lahat, Firasat Sebelum Berpulang Selamanya (Kecelakaan Tragis Usai Halal Bihalal)
Suasana keranda jenazah korban diberangkatkan dari rumah duka. (foto atas) iring-iringan mobil ambulance membawa 3 korban meninggal dunia.
Suasana keranda jenazah korban diberangkatkan dari rumah duka. (foto atas) iring-iringan mobil ambulance membawa 3 korban meninggal dunia.

Rembang – Kecelakaan tragis terjadi di jalur Pantura Semarang – Surabaya, tepatnya di dusun Kaliuntu Desa Pasar Banggi Rembang, dekat SMK N 2 Rembang, Selasa siang (08 April 2025).

Tiga orang masih sekeluarga meninggal dunia, terdiri dari suami isteri dan seorang anak perempuan.

Korban warga Dusun Balong Kulon Desa Kumendung Rembang, masing-masing atas nama Eko Beni Mohyanto, tenaga honorer petugas kebersihan SMK N 2 Rembang, kemudian sang isteri Yayuk Watiningsih dan anaknya Aska Rafana Putri.

Menurut informasi dari sekitar lokasi kejadian, awalnya korban mengendarai sepeda motor, baru saja keluar gerbang sekolah SMK N 2 Rembang, setelah mereka menghadiri acara halal bihalal.

Baru melaju sekira 20 an Meter dari timur ke barat, sepeda motor korban dihantam kendaraan lain yang tidak diketahui identitasnya.

(Belakangan diketahui motor korban beriringan dengan truk, sama-sama berjalan dari timur ke barat. Tiba-tiba ada motor N-Max dikendarai Safira Inda Fitria 21 tahun, warga Desa Glondonggede Kecamatan Tambakboyo Kabupaten Tuban Jawa Timur, dari arah yang sama menyalip ke tengah-tengah antara motor korban dan truk.

Karena tidak ada ruang yang cukup, sepeda motor Yamaha N-Max diduga menyenggol motor Mio, sehingga mengakibatkan motor Mio oleng, hingga masuk ke dalam kolong truk. Ketiga korban akhirnya terlindas truk Hino dan meninggal dunia di TKP).

Kepala SMK N 2 Rembang, Susana Murwati mengatakan Eko Beni dan keluarganya pulang lebih awal, setelah halal bihalal.

Saat mendengar terjadi kecelakaan, ada yang datang mengecek ke TKP.

“Awalnya saat tabrakan kita nggak tahu, karena posisi masih ramai halal bihalal di aula belakang. Barulah saat ramai kecelakaan-kecelakaan gitu, ada yang cek kesana dan diketahuilah mas Beni sekeluarga jadi korban,” terangnya.

Susana menambahkan ada perangai yang tidak biasanya, sebelum Eko Beni berpulang untuk selama-lamanya.

Saat halal bihalal, terlihat lebih murung dan pendiam. Yang bersangkutan juga menyalami (berjabat tangan) sampai dua kali dengan sebagian rekan-rekannya.

Bahkan teman yang belum berjumpa, dicari hingga ketemu, supaya bisa meminta maaf.

“Jadi nggak seperti biasanya memang, mungkin ini firasat mas Beni Eko akan meninggalkan kita semua untuk selama-lamanya. Kami sangat kehilangan, semoga pelaku penabrak tertangkap atau mau menyerahkan diri,” kata Susana.

Meninggalnya 3 korban menyisakan duka mendalam. Apalagi korban juga meninggalkan seorang anak berusia 14 tahun.

Tiga jenazah korban dimakamkan di pemakaman umum desa setempat, Selasa sore. Jenazah dikebumikan dalam satu liang lahat.

“Namun cepurinya berbeda-beda,” ujar Kades Kumendung, Dwi Handayani.

Sementara itu, Kasat Lantas Polres Rembang, AKP Ryan Mitha Pangesti melalui Kanit Penegakan Hukum, Ipda Rahmat Hersa Widiatmoko menyatakan pihaknya masih menyelidiki peristiwa kecelakaan tersebut.

“Masih proses penyelidikan,” kata Hersa. (Musyafa Musa).

News Reporter

Tinggalkan Balasan