Dulu Indahnya Sitaresmi, Kini Merasakan Segarnya Air Di Makam Nyai Ageng Maloka
Makam Nyai Ageng Maloka.
Makam Nyai Ageng Maloka.

Lasem – Nyai Ageng Maloka menjadi salah satu tokoh penting dalam penyebaran agama Islam di Lasem dan sekitarnya pada abad ke-14.

Untuk mengenang jasa-jasa beliau, peziarah dari berbagai daerah di Indonesia kerap datang ke makam Nyai Ageng Maloka di dekat Pantai Caruban Desa Gedongmulyo Kecamatan Lasem.

Mbah Suminah, warga Caruban yang biasa membersihkan makam Nyai Ageng Maloka mengatakan peziarah semakin ramai tiap hari Kamis Legi malam Jum’at Pahing.

“Sore hari sudah berdatangan, kemudian menjelang Maghrib pulang. Kadang ya ada yang menginap di sini,” ungkapnya.

Di dekat makam, ada gentong air yang ditanam di bawah lantai, menjadi ciri khas.

Sering peziarah mengambil air tersebut, sekedar untuk minum. Ada pula yang percaya, dengan minum air itu, atas seizin Allah SWT dapat menyembuhkan penyakit.

“Ada pula yang ambil air dari situ, berdo’a kepada Allah SWT, berharap usahanya lancar,” imbuh Mbah Suminah.

Nyai Ageng Maloka adalah putri tertua Sunan Ampel. Nyai Ageng Maloka yang memiliki nama Siti Chafsah, adalah kakak Sunan Bonang.

Saat memimpin Lasem, ia dulu membangun sebuah taman yang sangat indah, yakni Taman Sitaresmi di Caruban.

Pada masa kepemimpinannya, agama Islam semakin berkembang. Bahkan puteri Sunan Kudus dan Sunan Muria, disebut pernah menimba ilmu kepada Nyai Ageng Maloka. (Musyafa Musa).

News Reporter

Tinggalkan Balasan