

Sluke – Ada tiga hal yang menjadi bahan evaluasi, saat tim dari Dinas Pendidikan Pemuda Dan Olahraga (Dindikpora) Kabupaten Rembang, memantau hari pertama Makan Bergizi Gratis (MBG) di 14 titik sekolah se-Kecamatan Lasem dan Sluke, hari Senin (17 Februari 2025).
Kepala Bidang Pembinaan SMP Dindikpora Kabupaten Rembang, Isti Choma Wati menjelaskan dirinya kebetulan memantau pelaksanaan MBG di SMP N I Sluke dan MTS Maslakul Huda Sluke.
Hasil pantauan, menurutnya ada 3 hal yang kedepan bisa diantisipasi, supaya kegiatan MBG menjadi lebih lancar.
Pertama, karena tidak ada air putih, maka pihak sekolah harus mengedukasi murid-muridnya membawa air minum dari rumah.
“Karena di dalam menu adanya susu, jadi sebaiknya siswa membawa air putih sendiri-sendiri dari rumah, dimasukin ke botol tumbler, agar lebih memudahkan setelah makan. Soalnya kalau sekolah-sekolah Adiwiyata kan menghindari air minum mineral dari kemasan plastik,” ujarnya.
Kedua, tidak adanya sendok dan garpu pada paket MBG, maka siswa juga harus menyiapkan peralatan penunjang sendiri.
Saat hari pertama MBG, sebagian siswa sudah ada yang membawa sendok dan garpu. Sedangkan sebagian lainnya belum membawa, sehingga mereka makan dengan memakai tangan (muluk).
“Kalau siswa muluk, berarti pihak sekolah harus menyiapkan tempat cuci tangan dan persiapan air yang cukup,” tandas Isti Choma Wati.
Isti Choma Wati yang juga Ketua PGRI Kabupaten Rembang ini menambahkan masalah ketiga adalah jadwal distribusi harus betul-betul diperhatikan.
Alasannya, kalau distribusi molor, pihak sekolah perlu melakukan penyesuaian-penyesuaian, karena berkaitan dengan jam istirahat serta proses pembelajaran.
“Kebetulan tadi saya di SMP N I Sluke, jadwal awalnya akan dimulai jam sembilan pagi, tapi karena ada kendala teknis, sehingga diralat menjadi kira-kira jam setengah sebelas. Siswa akhirnya makan pada istirahat kedua. Kedepan armada kendaraan pengirim makanan perlu ditambah atau bagaimana, ini masukan untuk pelaksana di lapangan,” bebernya.
Respon Siswa
Terlepas dari tiga hal tersebut, Isti Choma Wati menganggap umumnya siswa sangat senang dan menyambut positif program makan bergizi gratis.
Saat bertanya kepada siswa, rata-rata menjawab senang. Bahkan menu MBG yang disediakan pun langsung habis.
“Mereka senang, cocok dan yang pasti tadi habis semua. Lauknya daging dan ayam ditepung ya habis, sayurnya capcay, tahu, ada susu kotak dan buah jeruk, siswa cocok, suka, habis. Padahal sebagian siswa mengaku sebelumnya sudah sarapan dari rumah,” kata pejabat warga Kelurahan Tanjungsari Rembang ini.
Pemkab Rembang sebelumnya menindaklanjuti instruksi dari Badan Gizi Nasional (BGN) untuk melakukan running atau semacam percepatan program makan bergizi gratis.
Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Mitra Mandiri di Desa Sumbergirang Kecamatan Lasem dan Desa Pangkalan Kecamatan Sluke yang sudah siap, kemudian mendistribusikan MBG ke 14 sekolah di dua kecamatan tersebut.
Nantinya secara bertahap akan menjangkau ke sekolah-sekolah lain. (Musyafa Musa).