

Rembang – Sebuah pohon palem ditebang di sebelah timur jalan Pemuda, tepatnya depan kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Rembang, Senin (20 Januari 2025) sekira pukul 05.30 wib.
Tak disangka-sangka pohon yang ambruk, ujungnya mengenai pengendara sepeda motor Honda Vario, pasangan suami isteri, Slamet (42 tahun) warga Desa Kerep Kecamatan Sulang dan Suripah.
Kedua korban selanjutnya dibawa ke rumah sakit Bhina Bhakti Husada Rembang, guna menjalani perawatan.
Belakangan diketahui hanya Suripah yang mengalami cidera kepala ringan, robek kepala belakang dan lecet pada bagian tangan.
Awalnya, petugas pertamanan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) mengidentifikasi adanya pohon palem yang rawan.
Mereka memilih waktu agak pagi untuk proses penebangan, agar menghindari keramaian lalu lintas di Jalan Pemuda Rembang.
Pelaksana Tugas Sekretaris DLH Kabupaten Rembang, Taufik Darmawan ketika dikonfirmasi menyatakan pihaknya secara bertahap mengurangi jumlah pohon palem yang dianggap membahayakan.
“Karena usia produktif dan usia manfaatnya berkurang, terdapat batang yang keropos. Atas kelihatan sehat, tapi bawah keropos. Untuk menghindari kejadian lebih besar lagi, kami tahun 2025 ini terus mengurangi. Hampir setiap hari, satu dua pohon kita tebang,” terangnya.
Saat penebangan pohon palem tersebut, ujung pohon (daun blarak) yang roboh ternyata melampaui pembatas tengah jalan, hingga mengenai pengendara sepeda motor dari arah selatan.
“Karena personil di lapangan terbatas, yang dihentikan pengguna jalan fokusnya dari arah utara. Tidak tahunya pohon ambruk sampai melewati batas tengah, sehingga kena pengendara sepeda motor dari selatan. Kondisi batang palem yang keropos dan arah angin, membuat temen-temen juga sulit memprediksi posisi jatuhnya,” imbuh Taufik.
Peristiwa yang baru kali pertama terjadi ini, tentu akan dievaluasi. Menurut Taufik, idealnya dalam penebangan pohon ada tim terpadu yang melibatkan lintas sektor.
“Jujur kalau dibebankan pada kami saja secara mandiri, agak berat ya, karena personil yang terbatas. Tapi karena kondisi pohon palem mendesak ditebang, tentu dengan segala risiko, harus segera kami tangani,” tandasnya.
Menyangkut korban, pihak Dinas Lingkungan Hidup sudah berkoordinasi dengan Satlantas Polres Rembang, untuk penyelesaian secara kekeluargaan.
“Karena ini bagian dari tanggung jawab kita, coba kami komunikasikan,” pungkas Taufik. (Musyafa Musa).