

Rembang – Kementerian Sosial menargetkan 50 ribuan keluarga penerima manfaat Program Keluarga Harapan (PKH) bisa lulus (graduasi mandiri) pada tahun 2025.
Mereka tidak lagi mendapatkan dana PKH, karena dinilai sudah mampu dan beralih pada program pemberdayaan.
Menteri Sosial, Saifullah Yusuf menyampaikan hal itu saat hadir dalam kegiatan PKH Jateng Fest di Pantai Karangjahe Rembang, hari Senin (23 Desember 2024).
Saifullah berharap setiap orang pendamping PKH mampu meluluskan 10 keluarga penerima manfaat.
“Sehingga dengan total hampir 5 ribu pendamping PKH kali 10 keluarga, akan mencapai 50 ribu keluarga lulus, tidak lagi menerima bantuan sosial (Bansos) PKH,” terangnya.
Penerima PKH yang lulus terbanyak di Provinsi Jawa Tengah tahun 2024, meliputi Kabupaten Purbalingga, Wonogiri dan Kabupaten Pemalang.
“Itu yang tertinggi, daerah-daerah lain juga ada yang lulus, tapi angkanya masih kecil sekali,” imbuh Saifullah.
Tantri Kotak
Saifullah menambahkan selama ini PKH lebih berfokus pada perlindungan, tapi untuk pemberdayaan dan graduasi mandiri masih kurang.
“Makanya kedepan kita ingin tingkatkan graduasi ini, supaya seimbang. Banyak warga yang dengan semangat ingin keluar dari PKH, tidak mau lagi terima Bansos. Tapi berharap program pemerintah yang lain, seperti pendidikan ketrampilan atau bantuan modal yang sesuai kebutuhan mereka,” bebernya.
Ia berharap melalui PKH Jateng Fest ini, para pendamping PKH meningkatkan kinerja.
“Seluruh Jawa Tengah kumpul di Rembang. Ini acara tahunan, untuk mempererat persaudaraan, ujungnya agar kinerja mereka meningkat,” tandas Gus Ipul, sapaan akrab Saifullah Yusuf.
Selama kegiatan PKH Jateng Fest, digelar pula bazaar usaha mikro kecil menengah (UMKM).
Group band Kotak turut meramaikan suasana. Sang vokalis, Tantri menghibur para pendamping PKH. Tidak sembarang penonton bisa menyaksikan pentas Kotak, karena lokasi pantai sebelah timur disekat dengan pagar pembatas. (Musyafa Musa).