Tak Terima Disebut Dagelan, Bupati Ingatkan Jangan Memecah Belah Birokrasi
Kantor Bupati Rembang.
Kantor Bupati Rembang.

Rembang – Bupati Rembang, Abdul Hafidz meminta supaya birokrasi pemerintahan jangan dipecah belah, seiring dengan rencana pengisian kekosongan jabatan.

Apalagi ia juga siap mengkomunikasikan wacana tersebut kepada Bupati dan Wakil Bupati terpilih, Harno-Moch. Hanies.

Abdul Hafidz, Kamis siang (05 Desember 2024) menyatakan usulan pengisian jabatan kosong sudah diajukan sejak bulan September lalu, kemudian izin dari kementerian sudah turun, kebetulan beriringan dengan momentum Pilkada usai di Kabupaten Rembang.

“Kita sudah ajukan, lalu izinnya turun. Kalau tidak ditindaklanjuti, malah justru akan muncul pertanyaan, kenapa,” ungkapnya.

Begitu muncul tudingan dirinya dagelan, Bupati menilai hal itu justru tidak baik untuk kondusivitas dan kekompakan birokrasi pemerintahan.

“Itu pikiran jahat, nggak bagus. Ojo kok malah dipecah-pecah, ngko nek aku sing ngelantik, wonge wongku, ngko ganggu pak Harno, yo nggak seperti itu to mas,” imbuh Bupati.

Justru ia mengapresiasi sikap calon Bupati terpilih, Harno yang mengajak masyarakat bersatu kembali pasca Pilkada, untuk bersama-sama membangun Kabupaten Rembang.

“Itu saya acungi jempol, ojo malah dipecah-pecah. Saya ingin birokrasi utuh, kompak, profesional dan tidak terbelah,” terangnya.

Hafidz menambahkan fokus pelantikan pejabat, untuk mengisi kekosongan personil.

Ia mencontohkan Camat Pancur, Direktur dan dua kepala bidang RSUD dr. R. Soetrasno, kemudian Kabid di Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil, serta Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup.

“Yang saya ketahui itu. Yang kosong-kosong itu sudah ada yang 4 bulan, 6 bulan, bahkan 1 tahun. Camat Pancur sudah sejak Februari. Intinya akan kita isi itu, untuk mengoptimalkan pelayanan, bukan aji mumpung dan ingin mendapatkan sesuatu. Kalau kekosongan Kepala Seksi (Kasi), saya jumlahnya nggak hafal mas,” tandas Hafidz.

Komentar Gunasih

Meskipun masih kewenangan Bupati saat ini, Hafidz kembali menegaskan akan komunikasi dengan Bupati dan Wakil Bupati terpilih.

“Saya akan bicara dengan pak Bupati dan Wakil Bupati terpilih. Meski saya masih Bupati, tapi saya kan harus punya etika. Kalau pak Bupati dan Wakil Bupati nggak cocok, nggak dilantik ya nggak apa-apa. Yang penting proses ini jalan gitu lho mas, wong sudah diajukan dan diizinkan kementerian,” ucapnya.

Wakil Ketua DPRD Rembang dari Partai Demokrat, Gunasih sebelumnya menyoroti wacana pelantikan pejabat yang diusulkan oleh Bupati Abdul Hafidz, ada kemungkinan akan dilantik Bupati terpilih Harno.

“Ya dagelan, substansinya bukan siapa yang melantik. Tetapi siapa yang mengusulkan dan menunjuk pejabat tersebut. Bupati terpilih untuk mewujudkan visi misinya, perlu dukungan personil yang dinilai mampu,” kata Gunasih.

Gunasih tetap berharap Bupati Abdul Hafidz yang akan berakhir masa jabatannya kurang dua bulan lagi, tidak melantik pejabat baru. (Musyafa Musa).

News Reporter

Tinggalkan Balasan