Ajarkan Empat Bahasa Asing, SMK Arrohmaniyah Pamotan Memang Beda
Siswa SMK Arrohmaniyah menulis dengan menggunakan bahasa Jepang. (Foto atas) Suasana pembelajaran Bahasa Arab.
Siswa SMK Arrohmaniyah menulis dengan menggunakan bahasa Jepang. (Foto atas) Suasana pembelajaran Bahasa Arab.

Pamotan – Meski berada di wilayah pedesaan, namun sekolah ini membekali siswanya dengan 4 bahasa asing, yakni Bahasa Jepang, Mandarin, Inggris dan Bahasa Arab.

Yah..begitulah cara yang ditempuh SMK Arrohmaniyah Desa Pamotan, Kecamatan Pamotan, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah sehingga menjadi pembeda dengan sekolah lain.

Meski baru beroperasi tahun 2023, namun sudah memiliki lebih dari 200 siswa.

Muhammad Riyan Najafi salah satunya. Siswa dari Dusun Ngasinan Pamotan ini mulai menguasai Bahasa Jepang. Targetnya bisa memenuhi standar level bahasa, sehingga ketika lulus dapat langsung bekerja ke Jepang.

“Saya belajar teknik dasar dulu, hafalin huruf. Kalau sudah hafal dilanjut dengan kosakata Bahasa Jepang. Yang paling sulit hafalin huruf kanji Jepang, cara penulisannya agak rumit. Kalau sudah lulus, pengin kerja di Jepang, ambil job pengelolaan makanan,” tuturnya.

Tertantang Belajar Bahasa Arab

Beda lagi dengan Lailatul Istiqomah, siswi warga Desa Pamotan. Ia lebih tertarik menggeluti bahasa Arab, karena ingin kuliah ke Kota Tarim, Yaman.

Lailatul menyebut belajar Bahasa Arab harus super teliti, karena beda harakat, sudah beda arti.

“Misalnya assalamuaikum dengan assalamualaika, itu beda arti. Meski sulit, tapi ini menantang dan menyenangkan bagi saya,” kata Lailatul.

Guru di SMK Arrohmaniyah, Ayu Winda Sulistyowati mengamati umumnya para siswa sangat antusias belajar bahasa asing, karena ingin memiliki bekal khusus.

“Tiap pelajaran bahasa asing, juga didukung oleh guru yang berpengalaman di bidangnya,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala SMK Arrohmaniyah Pamotan, Muhammad Faiz Afif mengaku sering menangkap keluhan masyarakat, sulitnya mencari pekerjaan yang layak, meski kadang lulusan S II sekalipun.

“Berawal dari situ, kita ingin lulusan SMK, anak-anak di pedesaan memiliki keahlian bahasa yang lebih baik,” terangnya.

Faiz menimpali dengan memberikan bekal bahasa asing, lulusan benar-benar siap bersaing di dunia kerja.

“Terutama di luar negeri, karena modal bahasa penting. Misal Jepang, syarat bisa bekerja di sana, minimal bahasa sudah level 4. Makanya kita bekali sejak dari SMK, semoga memberikan dampak positif,” tandas Faiz.

Faiz menambahkan sekolahnya yang terletak di belakang Koramil Pamotan, membuka pendaftaran peserta didik baru (PPDB) sampai tanggal 09 Juli 2024. Kuotanya sekira 250 an anak.

“Tapi kalau pendaftarnya melebihi itu, kemungkinan kami akan mempercepat penambahan ruang kelas baru. Insyaallah akan mampu menampung 324 anak,” pungkasnya. (Musyafa Musa).

News Reporter

Tinggalkan Balasan