Terasering Jadi Ciri Khas, Sekolah Ini Tampilkan Dori Di Ajang Adiwiyata
Suasana lingkungan di SMP N I Bulu, terasering dan banyaknya pohon menjadi ciri khas sekolah ini.
Suasana lingkungan di SMP N I Bulu, terasering dan banyaknya pohon menjadi ciri khas sekolah ini.

Bulu – Sekolah ini bisa jadi merupakan satu-satunya yang menempati lahan terasering atau berundak-undak di Kabupaten Rembang, sekaligus menjadi ciri khas sekolah tersebut.

Yah..SMP N I Bulu, sebuah sekolah yang terletak di pinggir jalan raya Rembang – Blora, tepatnya di Dusun Sumurboto Desa Jukung Kecamatan Bulu.

Sekolah dengan jumlah murid 380 an anak ini, sedang menyiapkan diri menjadi sekolah Adiwiyata tingkat Provinsi Jawa Tengah tahun 2024. Adiwiyata merupakan gelar untuk sekolah berbasis lingkungan hidup.

Novi Laelin, dari kelompok kerja (Pokja) Inovasi Adiwiyata SMP N I Bulu menuturkan kondisi lingkungan sekolahnya memang berbeda dengan sekolah lain.

“Satu-satunya yang naik turun, kita tiap hari naik turun, naik turun mas. Paling atas, lapangan voli dan sepak bola, kemudian bawahnya kelas, bawahnya lagi ruang guru, TU dan laboratorium,” tuturnya.

Ciri khas terasering ini diperindah oleh banyaknya penghijauan, karena warga sekolah menyadari keasrian lingkungan menjadi salah satu faktor kenyamanan dalam kegiatan belajar mengajar.

Siswa masih rutin membawa bibit tanaman, untuk menambah penghijauan, terutama di depan kelas masing-masing.

“Nggak hanya tanaman, tapi juga membawa pupuk kandang. Tiap Jum’at pagi kita gaungkan, terutama di musim penghujan seperti ini,” beber Novi.

Novi menambahkan saat seleksi Adiwiyata tingkat Kabupaten Rembang pihaknya menampilkan sejumlah inovasi, diantaranya dodol kedondong, sirup kedondong strawberi (Dori), hand sanitizer berbahan lidah buaya, serta pestisida tanaman non kimia.

Pihaknya sengaja menonjolkan buah kedondong sebagai potensi lokal di Kecamatan Bulu.

“Kecamatan Bulu penghasil kedondong. Kita penginnya membuat keripik kedondong, cuma alatnya agak mahal. Kemarin sempat tanya-tanya harganya antara Rp 2 – 3 Juta. Keripik buah kan lagi trend inovasi ini, kami pengin coba keripik kedondong sebenarnya. Kendala di peralatan,” imbuhnya.

Menurut rencana, penilaian Adiwiyata tingkat Provinsi Jawa Tengah berlangsung pada akhir bulan Februari 2024 ini.

“Ada ratusan sekolah di Jawa Tengah yang akan dinilai, semoga SMP N I Bulu bisa lolos,” pungkas Novi. (Musyafa Musa).

News Reporter

Tinggalkan Balasan