

Sluke – Belajar tak memandang waktu maupun usia. Mungkin hal itu yang menjadi pemicu semangat puluhan warga belajar di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Budi Utomo Desa Sendangmulyo Kecamatan Sluke, untuk berlatih ilmu jurnalistik.
Mereka yang merupakan peserta program kejar paket C atau setara dengan SMA, mengikuti pelatihan jurnalistik, di hari Minggu (17/09) saat banyak masyarakat sedang menikmati suasana liburan.
Kepala Sekolah PKBM Budi Utomo Desa Sendangmulyo, Sutrisno menjelaskan tujuan kegiatan tersebut mengoptimalkan fungsi HP android, sehingga lebih bermanfaat untuk membuat content-content menarik.
“Kita hadirkan 2 wartawan dari TV nasional dan koran. Disamping mendapatkan ilmunya, kalau jenengan konsisten, HP bisa menghasilkan uang dari membuat content. Sekarang saya tanya, setelah bangun tidur yang dicari HP. Mau tidur juga HP, ya kan, “ tuturnya disambut anggukan para peserta.
Sutrisno menambahkan melalui pelatihan jurnalistik, diharapkan mampu menekan dampak negatif HP.
Warga belajar bisa semakin tertarik membuat content ke media sosial. Lebih-lebih nantinya bisa muncul jurnalis-jurnalis baru dari program kejar paket C.
“Selain ada sisi positif, HP juga ada sisi mudarat atau negatifnya. Ini cara kami meminimalisir sisi negatifnya, maka kami mohon pelatihan diikuti dengan baik. Habis itu dipraktekkan, “ terangnya.
Menurut Sutrisno, tidak berhenti di satu sesi saja, pelatihan akan digelar lagi pada tahap berikutnya.
“Pelatihan kedua akan kami gelar di tempat terbuka, biar lebih menyatu dengan alam. Mungkin hanya PKBM Budi Utomo yang memperhatikan ilmu tambahan seperti ini, “ imbuh Sutrisno.
Seorang warga belajar, Endang mengaku memperoleh ilmu membuat video dan menulis narasi.
“Seneng bisa ikut kegiatan ini. Tadi sempat praktek juga, nanti coba saya teruskan di rumah, terutama menggunakan program editing video di HP, “ tutur wanita berusia 35 tahun ini.
Dalam pelatihan kali ini tergolong unik, karena sebagian warga belajar yang masih berada di pondok pesantren, tidak bisa hadir karena belum memperoleh alokasi waktu libur. Sebagai gantinya, ibu-ibu mereka yang datang ke sekolah ikut pelatihan.
“Tadi saya titip sama ibu-ibu, jangan lupa tularkan ilmu kepada anaknya kalau sudah pulang. Kita harus luwes mas, beda dengan pendidikan formal, “ pungkas Kepala Sekolah PKBM. (Musyafa Musa).