Berbekal HP Jadul, Karya Kurniawan Sabet Yang Terbaik
Juara 1 Kompetisi Street Vlog, M. Kurniawan, warga Dusun Mulo Desa Gunungsari Kecamatan Kaliori.
Juara 1 Kompetisi Street Vlog, M. Kurniawan, warga Dusun Mulo Desa Gunungsari Kecamatan Kaliori.

Rembang – Berbekal HP kentang (Jadul), M. Kurniawan, warga Dusun Mulo Desa Gunungsari Kecamatan Kaliori menyabet juara 1, dalam ajang kompetisi Street Vlog yang digelar Semen Indonesia Group (SIG) dan Semen Gresik.

Pria berusia 28 tahun tersebut tidak mengira karyanya akan menjadi yang terbaik. Apalagi para peserta yang total berjumlah 30 an orang, kebanyakan merupakan content creator handal dan bagus-bagus kameranya.

“Nggak nyangka saja, soalnya banyak peserta para influencer yang memang setiap hari ngontent. Saya sendiri sudah lama nggak buat content, bawa HP kentang lagi, “ tuturnya, Minggu (10/09).

Kurniawan menambahkan saat kompetisi Street Vlog, peserta mengeksplore keberadaan Edupark, di sebelah timur PT Semen Gresik pabrik Rembang, tepatnya di Desa Kajar Kecamatan Gunem.

Lahan seluas 1,6 hektar itu, berkonsep perkebunan, pertanian, perikanan dan peternakan terpadu.

Ia lebih tertarik mengangkat kisah dua jenis hewan di Edupark, yakni Domba Merino asal Spanyol dan Ayam Arab yang ternyata asli Belgia.

“Saya nggak ngulik semuanya, tapi saya fokuskan di beberapa aspek, Domba Merino dan Ayam Arab. Domba Merino harganya setara motor, karena bulunya penghasil wol terbaik, sedangkan dinamakan Ayam Arab, karena dibawa ke Indonesia oleh TKI asal Arab. Yang lain-lain sebagai pendukung video saya, termasuk budidaya sayur-sayuran. Dikemas sedikit komedi, “ kata Kurniawan.

Seusai dari Edupark, para peserta kemudian bergeser ke Rumah BUMN di halaman parkir sisi barat Taman Kartini, untuk melanjutkan proses editing gambar.

“Saya buat strategi, skrip saya siapkan pada malam sebelumnya, karena waktu terbatas. Kita edit gambar dari jam dua siang sampai jam empat sore. Waktunya cuman dua jam, jadi ya sistem kebut-kebutan, “ imbuhnya.

Kurniawan berpendapat para vloger maupun content creator memiliki peran untuk ikut memajukan daerahnya, melalui materi-materi yang ditampilkan ke media sosial.

Tidak hanya content positif, tetapi kritikan pun juga bisa dikemas secara  elegan, yang penting tepat sasaran.

“Kalau content terus negatif, sama saja mengggiring opini publik bahwa daerah ini kesannya negatif. Kalaupun ingin mengkritik, boleh dikontenin dengan cara-cara yang baik juga, “ pungkas lulusan Program Studi Komunikasi Dan Penyiaran Islam IAIN Kudus ini.

Sementara itu untuk juara II kompetisi vlog, diraih Romi Adi warga Sendangagung Kecamatan Kaliori dan juara III Rendi Teguh Wibowo warga Desa Ketanggi Rembang.

Para juara, masing-masing berhak menerima hadiah Rp 2,5 Juta, Rp 1,5 Juta dan Rp 1 Juta. Sedangkan belasan peserta lainnya, mendapatkan beragam hadiah menarik. (Musyafa Musa).

News Reporter

Tinggalkan Balasan