

Lasem – Desa Sendangasri Kecamatan Lasem menjadi satu-satunya desa yang memiliki paket wisata di Kabupaten Rembang, menggabungkan potensi seni budaya dan aneka macam kerajinan tangan.
Dengan naik kereta wisata, pengunjung diajak keliling kampung, Jum’at pagi (11/08). Kali pertama disuguhi pembuatan batik tulis Lasem. Ada cukup banyak corak batik tulis yang ditampilkan. Setelah itu, bergeser ke sanggar seni pentas wayang kulit, kemudian menuju lokasi kerajian bambu dan orok pemetik buah.
Selanjutnya pengunjung singgah ke peternakan kambing dan kebun Kelompok Wanita Tani (KWT) Melati. KWT ini sukses mengoptimalkan lahan pekarangan rumah, untuk menopang kebutuhan sehari-hari. Ada pula kunjungan ke pusat kerajinan vas bunga dan asbak dari sisa limbah batubara.
Yang terakhir, menikmati hiburan wayang orang, sambil mencicipi makanan khas desa setempat.
Kepala Desa Sendangasri Kecamatan Lasem, Amin menuturkan masyarakat kompak saling bahu membahu untuk mengembangkan desa wisata.
“Kombinasi seni budaya dan beragam kearifan lokal, satu-satunya di Kabupaten Rembang ya di desa saya ini mas. Tujuannya, biar perputaran ekonomi warga terangkat, “ kata Amin.
Kepala Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Kabupaten Rembang, Mutaqin yang hadir dalam event itu menyebut Desa Sendangasri merupakan contoh kampung yang mensinergikan antara desa wisata seni dengan kelompok wanita tani.
Tak heran jika diberi nama Dewi Sri Wardani, kepanjangan dari Desa Wisata Sendangasri dan Wanita Berdaya Tani Bersinergi.
“Di sini khusus desa wisata mengembangkan seni, mulai seni tari, pedalangan, bahkan terakhir membentuk kelompok kethoprak sekaligus wayang orang, “ tuturnya.
Mutaqin menimpali paket wisata ini akan memberikan edukasi bagi para pengunjung.
“Spot 1 tentang seni, spot 2 tentang kerajinan, spot berikutnya kuliner dan nantinya akan dikembangkan, biar lebih baik, “ tandas Mutaqin.
Upaya Desa Sendangasri tak lepas dari dukungan PLN Nusantara Power Unit Pembangkitan Rembang yang terus melakukan pendampingan.
Mereka memberikan dukungan pelatihan, bantuan peralatan maupun anggaran, untuk pemberdayaan masyarakat.
Senior Manager Unit Pembangkitan Rembang, Jayadi menyatakan program CSR akan berjalan secara berkesinambungan.
“Ini bagian perhatian dari kami, termasuk salah satunya untuk meraih Proper Emas dari Kementerian Lingkungan Hidup. Kebetulan kami sudah dua kali menerima proper emas. Jadi kegiatan CSR ini akan berkelanjutan terus, “ terangnya.
Jayadi menambahkan pihaknya bekerja sama dengan jajaran Pemkab Rembang, supaya program pemberdayaan masyarakat melalui desa wisata, kedepan akan semakin banyak warga yang merasakan manfaatnya. (Musyafa Musa).