Kaliori – Mailaa Najwaa, remaja berusia 18 tahun, warga Dusun Siman Desa Sendangagung Kecamatan Kaliori, menjadi atlet terakhir yang bergabung dalam squad Muay Thai Kabupaten Rembang, untuk berlaga di Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Tengah, bulan Agustus mendatang.
Kebetulan Rembang menjadi tuan rumah Muay Thai, yang nantinya pertandingan berlangsung di Gedung Balai Kartini, samping Kantor Bupati Rembang.
Mailaa Najwaa akan turun pada nomor Wai Khru Putri, sebuah seni ritual mirip tarian. Biasanya ritual semacam itu diperagakan, sebelum atlet Muay Thai bertarung. Tapi kali ini nomor tersebut kali pertama secara khusus dipertandingkan dalam Porprov Jawa Tengah.
Mailaa Najwa, siswi kelas XI SMA N II Rembang ini mengaku tak mengira akan bergabung dalam squad Muay Thai, karena olahraga yang pernah dicoba sebelumnya adalah bola volli.
Tapi berkat saran dari guru dan sejumlah rekannya, ia kemudian merasa mantap memutuskan. Apalagi gerakan Wai Khru, sekilas mirip seperti gerakan menari.
“Jujur saya awalnya tidak mengira. Waktu kali pertama ditawari, saya coba lihat dulu, ternyata gerakannya seperti itu. Kemudian guru saya dan dari pengurus Muay Thai meyakinkan, saya merasa nggak sendiri. Jadi mantap bismillah, saya siap, “ tuturnya.
Mailaa Najwaa menambahkan waktu 3 bulan kedepan akan dioptimalkan untuk berlatih. Mulai memetakan gerakan, menghafalkan dan pemantapan.
Menurutnya, di squad Muay Thai, ia banyak mendapatkan teman baru. Mailaa berharap kelak mampu menyumbangkan hasil terbaik bagi Kabupaten Rembang.
“Seneng sich mas, apalagi yang turun di Wai Khru Putera, mas Wahyu Nur Isnaini dari Desa Jatimudo Kec. Sulang, kebetulan juga temen saya sendiri, “ imbuh Mailaa.
Sementara itu, Sekretaris Muay Thai Kabupaten Rembang, Asmui menyampaikan dari total 23 nomor pertandingan, pihaknya mengerahkan 13 orang atlet untuk mengikuti 13 nomor.
“Dua perempuan dan 11 laki-laki. Ini PR kita kedepan, untuk memperbanyak pencarian bakat atlet perempuan. Khusus Wai Khru ada satu putera dan satu puteri, itu seni, jadi tidak bertarung, “ terangnya. (Musyafa Musa).