Rembang – Kelanjutan proyek peningkatan jalan Slamet Riyadi atau dari Pasar Rembang ke selatan hingga Perempatan Embongan Mondoteko, sering menuai sorotan masyarakat.
Hal itu karena kondisinya memprihatinkan, terutama ketika setelah hujan. Termasuk saat cuaca panas, menjadi berdebu dan mengganggu kenyamanan pengguna jalan maupun masyarakat yang bermukim di pinggir ruas jalan tersebut.
“Sebagai warga, kita pasrah saja sama pemerintah mas. Ikan sepat ikan gabus, lebih cepat ditangani lebih bagus, “ tutur Ahmadi, seorang pengguna jalan.
Bupati Rembang, Abdul Hafidz mengaku sangat memahami apa yang menjadi keresahan warga saat ini, menyangkut Jalan Slamet Riyadi.
“Bledug ne wayah panas, ne udan kubangan muncul, “ tuturnya.
Hafidz mengakui proyek jalan tersebut sudah diputus kontrak, sehingga harus disiapkan skema lain. Putus kontrak ada sejumlah tahapan prosedur yang harus dilewati. Jangan sampai Pemkab Rembang digugat oleh pemborong melalui Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
“Wis ngerti keresahane masyarakat, wis ngerti. Ora kok terus potong del, ada aturan mainnnya, peringatan pertama, kedua, ketiga, baru putus. Kita nanti jangan sampai ada PTUN, “ imbuh Hafidz.
Setelah diputus kontrak, kemudian dihitung berapa prosentase pekerjaan dan sisanya.
“Semua dihitung, karena satu rupiah uang negara harus dipertanggungjawabkan, ini yang berat. Tapi masyarakat kan ora ngerti ngono iku. Pokoke elek yo wis elek, “ ungkapnya.
Meski demikian Bupati berjanji sebelum Hari Raya Idul Fitri, jalan Slamet Riyadi harus sudah mulus.
“Saya akan bertanggung jawab, pokoke sakdurunge bodo (Lebaran) selesai, “ tandas Hafidz.
Sementara itu, Kepala Bidang Jalan Dan Jembatan Dinas Pekerjaan Umum Dan Tata Ruang Kabupaten Rembang, Nugroho membeberkan pemutusan kontrak Jl. Slamet Riyadi pada tanggal 10 Februari 2023.
Saat ini pihaknya sedang membuat perencanaan lanjutan pengerjaan jalan Slamet Riyadi, seperti menghitung sisa pekerjaan jalan tersebut yang belum tertangani.
“Kita hitung berapa kebutuhannya, kemudian nanti kita siapkan perencanaannya. Sehingga nanti pas penganggaran, sudah siap bisa langsung kita proses untuk pemilihan penyedianya, ” terang Nugroho.
Paket pekerjaan jalan Slamet Riyadi saat ini kurang pengaspalan jalan dan penyelesaian pembuatan drainase.
Menurutnya, dari total 26 paket jalan dan jembatan, terdapat 3 paket yang dilakukan pemutusan kontrak, karena dinilai tidak ada tindak lanjut dari pemborong. (Musyafa Musa).
Klo musim curah hujannya sangat kerap sekali kira2 tepat nggak melakukan kegiatan pengaspalan….