Puluhan Pertashop Gulung Tikar, Dinas Perdagangan Ungkap Penyebabnya
Salah satu Pertashop di Kabupaten Rembang yang sempat menganggur.
Salah satu Pertashop di Kabupaten Rembang yang sempat menganggur.

Rembang – Dari total 60 an titik Pertashop di Kabupaten Rembang, mayoritas sudah gulung tikar.

Kepala Dinas Perdagangan Koperasi Dan UKM Kabupaten Rembang, M. Mahfudz memperkirakan saat ini hanya tersisa kurang dari 10 lokasi yang masih beroperasi.

“Itu pun kondisinya sudah kembang kempis. Tapi mereka masih berusaha bertahan, karena kebetulan lokasinya jauh dengan SPBU, “ ujarnya.

Mahfudz mengatakan dari hasil diskusi dengan pengusaha Pertashop, 1 titik Pertashop butuh investasi sampai Rp 1 Miliar.

“Mulai lahan, pembangunan, pengadaan peralatan maupun ngurus izin, infonya rata-rata habis segitu, “ kata Mahfudz.

Pertashop semakin terpukul, setelah pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM).

Satu sisi, di Pertashop hanya menjual BBM jenis Pertamax, sedangkan Pertalite tidak ada.

Di sisi lain, Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) masih menjual Pertalite. Akibatnya, banyak masyarakat yang lebih senang membeli Pertalite ke SPBU. Sebagai perbandingan, harga Pertalite Rp 10.000, sedangkan Pertamax Rp 13.900 per liter.

“Ada terpaut harga soalnya. Pertashop ya berat kalau bersaing dengan SPBU. Apabila pendapatan Pertashop per hari kurang dari Rp 1 Juta, nggak nutup dengan operasional, “ bebernya.

Mahfudz berharap pemerintah bisa mengalokasikan kuota Pertalite bagi Pertashop. Minimal untuk sepeda motor.

Selain mendekatkan pelayanan kepada masyarakat, juga menggairahkan iklim usaha Pertashop.

“Harapannya pemerintah ada kebijakan, biar Pertashop laku. Kalau hanya menjual Pertamax, kedepan tetap akan berat, “ imbuh Mahfudz.

Dengan fenomena semacam ini, ia mengingatkan kepada masyarakat untuk mempertimbangkan secara matang, jika ingin mendirikan Pertashop. (Musyafa Musa).

News Reporter

Tinggalkan Balasan