

Rembang – Ratusan suporter, pemain dan pegiat sepak bola di Kabupaten Rembang, Senin malam (03/10) menggelar do’a bersama sebagai bentuk rasa empati atas kejadian tragedi Kanjuruhan, Malang – Jawa Timur yang mengakibatkan 125 orang meninggal dunia.
Kegiatan tersebar di dua lokasi, yakni kawasan Tembok Duwur Desa Karangturi Kecamatan Lasem dan pendopo rumah dinas Wakil Bupati Rembang, sekaligus Ketua Umum PSIR.
Di Karangturi, ada sekira 400 an orang masyarakat pecinta sepak bola yang menggelar do’a bersama, sekaligus menyalakan lilin, simbol bela sungkawa sedalam-dalamnya pasca tragedi memilukan tersebut.
Adi, seorang peserta do’a bersama mengatakan aksi ini merupakan spontanitas.
“Siang tadi, temen-temen rembugan, kemudian malamnya langsung kita adakan, “ tuturnya.
Kepala Desa Karangturi Kecamatan Lasem, Muhari menjelaskan tidak hanya berasal dari Lasem, banyak pula yang datang dari Kecamatan Sluke, Pancur dan Pamotan. Mereka sama-sama memiliki satu tujuan, mendo’akan arwah para korban tragedi Kanjuruhan.
“Yang datang cukup banyak, mulai pemain sepak bola antar kampung, maupun suporter, “ kata Muhari.
Sementara itu, di pendopo rumah dinas Wakil Bupati Rembang, suporter dari kelompok Ganster dan RBG-12, mengadakan tahlil serta do’a bersama.
Wakil Manajer PSIR Rembang, Nugroho “Fadlun” Gozali mengungkapkan dunia berduka atas kejadian di Kanjuruhan, Malang. Ia berharap peristiwa tersebut menjadi yang terakhir, sekaligus momentum untuk menyadarkan semua pihak, bahwa kemanusiaan di atas segala-galanya.
“Momentum suporter bersatu padu, di atas semuanya ada kemanusiaan. Intinya di sepak bola kita cari hiburan dan tontotan yang positif. Tidak ada sepak bola yang lebih berharga dari sebuah nyawa. Semoga temen-temen yang jadi korban, mendapatkan tempat terbaik di alam sana, “ tandasnya.
Ketua Umum PSIR yang juga Wakil Bupati Rembang, M. Hanies Cholil Barro’ menyebut menang dan kalah dalam sepak bola merupakan hal biasa. Terkhusus di Rembang, ia mengajak pada situasi apapun, suporter dan pemain bisa saling mendukung.
“Hari ini kita berduka dari kejadian di Malang, kita ambil hikmahnya, sama-sama instropeksi dan perbaikan, untuk sepak bola di hari esok yang lebih baik, “ ujar Wabup.
Kegiatan lanjutan akan kembali digelar pada malam 7 hari. Termasuk melalui lelang jersey dan penggalangan dana, guna membantu para korban Kanjuruhan.
“Untuk yang malam 7 hari, akan kita jadwalkan di Alun-Alun Rembang, “ kata Manajer PSIR, Susila Agus Prayetno. (Musyafa Musa).