Dari Pantai selatan Ke Pantai Utara, Anggap Rembang Layaknya Daerah Sendiri
Kiper PSIR Rembang, Riki Sucipto.
Kiper PSIR Rembang, Riki Sucipto.

Rembang – Tim PSIR Rembang memiliki kiper yang tergolong cukup tangguh di bawah mistar gawang.

Yah..siapa lagi kalau bukan Riki Sucipto. Riki merupakan pemuda asli Desa Purwasari, Kecamatan Wanareja, Kabupaten Cilacap (pantai selatan-Red), Jawa Tengah. Bapaknya berprofesi sebagai sopir bus pariwisata, sedangkan ibundanya mengurus rumah tangga.

Meski sebagai pendatang, namun ia menganggap Rembang (pantai utara-Red) sudah seperti layaknya daerah sendiri.

Riki Sucipto, kelahiran 22 Agustus 2000 atau menginjak usia 22 tahun. Sejak kecil di bangku Sekolah Dasar sudah senang dengan olahraga sepak bola.

Pada usia 17 tahun, Riki bergabung ke tim PSCS Cilacap yunior.
Karier profesionalnya dimulai pada tahun 2018 lalu, memperkuat Persikoba Kota Banjar Jawa Barat di Liga 3, kemudian pindah ke tim Persibas Banyumas.

Memasuki musim kompetisi tahun 2019, Riki Sucipto bergabung ke tim Persamba Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, kemudian tahun 2000 geser menjadi kiper PSGC Ciamis – Jawa Barat dan barulah mulai tahun 2021 memperkuat tim PSIR Rembang hingga sekarang.

Pemilik tinggi badan 175 centi meter ini mengungkapkan awalnya mendengar informasi dari seorang pelatih kiper, bahwa PSIR Rembang membutuhkan posisi kiper. Ia yang ikut seleksi, akhirnya dinyatakan lolos.

“Ada seleksi di Rembang, saya punya kenalan pelatih kiper di sini, katanya butuh kiper, terus saya datang ke sini ikut seleksi. Alhamdulillah diterima, “ ungkapnya.

Menurut Riki, Rembang sangat berkesan, karena sesama pemain kompak dan memiliki semangat kekeluargaan yang tinggi.

“Main di Rembang nyaman, seperti daerah sendiri. Rasa kekeluargaan yang pertama, kalau di mes saling bercanda biasa. Sesama pemain seperti keluarga sendiri mas, “ beber Riki.

Dalam laga perdana Liga 3 di Stadion Krida Rembang, Minggu sore (25 September 2022), Riki Sucipto sempat menggagalkan peluang matang pemain lawan, PSD Demak, sehingga gawangnya tidak kebobolan. PSIR pun menang 4 – 0.

Sebelum pertandingan, Riki biasa meminta do’a restu dari kedua orang tuanya. Ia berupaya memberikan penampilan terbaik, dengan berdo’a dan tetap fokus.

“Alhamdulilah saya bisa menggagalkan peluang lawan tadi. Minta do’a restu orang tua, berdo’a dan fokus, itu yang utama, saya lakukan tiap bertanding, “ tandasnya.

Bekal kemenangan di pertandingan pembuka, bagi Riki adalah permulaan yang baik. Ia berharap PSIR Rembang membukukan kemenangan demi kemenangan, untuk menuju ke babak selanjutnya. Apalagi perjalanan di Liga 3 masih cukup panjang. (Musyafa Musa).

News Reporter

Tinggalkan Balasan