Menurut Bupati, Dua Faktor Ini Rawan Memicu Manipulasi Data!! Diingatkan Khusus Jelang Regsosek
Rapat koordinasi Registrasi Sosial Ekonomi (Regsosek) tingkat Kabupaten Rembang, Selasa (20/09).
Rapat koordinasi Registrasi Sosial Ekonomi (Regsosek) tingkat Kabupaten Rembang, Selasa (20/09).

Rembang – Bupati Rembang, Abdul Hafidz mengingatkan kepada masyarakat untuk tidak memberikan data palsu, saat berlangsung registrasi sosial ekonomi (Regsosek), pendataan keluarga serentak se Indonesia.

Bupati menyampaikan hal itu ketika rapat koordinasi Regsosek di Hotel Pollos Rembang, hari Selasa (20 September 2022).

Hafidz menyoroti potensi manipulasi data, karena terkadang masyarakat khawatir hasil pendataan untuk menentukan besar kecilnya membayar pajak.

“Pendataan ini bukan untuk pajak. Kadang masyarakat ndak mau didata, bahkan data dimanipulasi, khawatir ditarik pajak, “ ujarnya.

Selain itu, ada pula masyarakat cenderung menyampaikan data seakan-akan yang bersangkutan miskin, supaya menerima bantuan.

Ia menceritakan pengalamannya ketika memantau langsung pendataan, seorang pria mengaku hidup susah, dengan menu makan seadanya. Padahal dari kehidupan sehari-hari, menurut informasi yang diterimanya tidak seperti itu.

“Ditanya oleh petugas pendata, dalam seminggu mangan ndhok, mangan daging, mangan sayur ping piro, jawabane alah pak-pak iso mangan ambek sambel ae, wis bejo. Soalnya nek jawabane tau mangan ndhok, mangan daging, mengko dipikir ora entuk bantuan. Masalahnya di situ, akhirnya memanipulasi data, “ imbuh Bupati.

Ia juga berharap petugas pencacah di lapangan, bekerja secara profesional, guna meminimalkan data yang tidak akurat.

“Jangan sampai yang salah dibenarkan, yang benar disalahkan, “ pungkas Bupati.

Sementara itu, Teguh Imam Santoso, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Rembang, menyatakan Registrasi Sosial Ekonomi dimulai tanggal 15 Oktober sampai 14 November 2022, serentak di seluruh Indonesia.

“Kita ingin koordinasi dan kolaborasi di tingkat lapangan dengan satuan kerja, akan berjalan baik, “ kata Teguh.

Teguh membeberkan target sensus Registrasi Sosial Ekonomi di Kabupaten Rembang mencapai 231.680 keluarga. Nantinya mereka akan ditanya tentang kependudukan dan ketenagakerjaan, kondisi perumahan, kesehatan dan disabilitas, perlindungan sosial, pendidikan, serta pemberdayaan ekonomi.

Sensus berlangsung dari rumah ke rumah, melibatkan total petugas sebanyak 1.185 orang. Melalui kegiatan tersebut, diharapkan akan memperoleh basis data sosial ekonomi seluruh penduduk yang di peringkat, berdasarkan tingkat kesejahteraan. (Didik Diantoro/ Musyafa Musa).

News Reporter