Rembang – Pemerintah Kabupaten Rembang hingga saat ini masih menunggu kejelasan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), yang diajukan ke Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), sebagai sumber utama pembiayaan pembangunan pasar kota Rembang yang baru.
Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UMKM Kabupaten Rembang, Mochammad Mahfudz menjelaskan tahap perencanaan pembangunan pasar Rembang tahun 2023 sudah selesai. Mulai dari kajian – kajian, perizinan dan penetapan kawasan telah terpenuhi.
“Persoalan administrasi sudah fix 100%. Kajian – kajian sudah, perizinan juga lengkap, termasuk penetapan kawasan pasar yang baru,” terangnya.
Mengingat anggaran pembangunan pasar bersumber dari APBN, maka pemkab Rembang hanya sebatas menunggu kabar pencairannya. Namun karena Rembang termasuk daerah yang mendapat percepatan pembangunan ekonomi kawasan, maka kemungkinan besar akan diprioritaskan.
“Daerah kita ini masuk dalam perpres nomor 79, jadi insyaallah dapat prioritas. Dana yang kita ajukan sekitar Rp 120 miliar,” kata Mahfudz.
Menurut Mahfudz, lokasi pasar kota Rembang yang baru tetap akan menempati bekas pasar hewan di Desa Sumberjo. Karena sejak awal perencanaan lokasinya berada disana, maka sangat tidak mungkin untuk dipindah ke lokasi lain.
“Lokasinya sejak penyusunan DED ya disitu. Kalau dipindah tentu harus ngurus lagi dari awal,” imbuhnya.
Pemkab Rembang kini berencana untuk kembali menggencarkan sosialisasi kepada pedagang, terkait pemindahan pasar kota Rembang. Hal itu penting untuk dilakukan, agar para pedagang mendapat pemahaman secara jelas, sekaligus menepis isu – isu miring yang beredar dimasyarakat.
“Kita sedang upayakan sosialisasi lagi ke pedagang. Bekas pasar lama nantinya akan dimanfaatkan untuk ruang publik kok bukan ruang ekonomi,” pungkas Mahfudz. (Wahyu Adhi).