Lasem – Dalam renovasi Masjid Jami’ Lasem yang menjadi bagian proyek penataan Kota Pusaka Lasem, ada salah satu kegiatan yang paling mendebarkan, yakni pemasangan Mustoqo di puncak bangunan utama Masjid.
Pustakawan Masjid Jami’ Lasem, Abdullah Hamid mengungkapkan pemasangan mustoqo, bersamaan dengan Haul Mbah Sambu, seorang tokoh ulama Lasem.
Mustoqo terlebih dulu dikirab keliling kampung, untuk mendapatkan do’a restu dari masyarakat. Selain itu, juga berlangsung tahlil di makam Mbah Srimpet (Bupati Lasem-Red), sebelah barat Masjid Jami’ Lasem dan khataman kitab suci Alqur’an.
“Kita berharap pemasangan mustoqo dapat berjalan lancar dan selamat, “ tuturnya.
Abdullah Hamid menambahkan mustoqo setinggi 1,6 Meter yang terbuat dari tembaga dan dibuat oleh pengrajin Desa Jolotundo Lasem itu, lumayan berat. Mustoqo dipanggul oleh seorang pekerja, kemudian naik melewati atap miring.
Selain membutuhkan keberanian tersendiri, pekerja harus ekstra hati-hati, karena tidak menggunakan alat pengaman khusus.
Namun setelah melalui detik-detik mendebarkan, akhirnya pemasangan mustoqo selesai dengan lancar, tanpa ada kendala berarti.
“Awalnya ya agak ndredhek memang, tapi setelah diawali dengan prosesi yang sakral dan iktikad baik, alhamdulilah semua berjalan lancar. Semoga mustoqo tersebut memancarkan aura demi syiar Islam kedepan, “ tandasnya.
Renovasi Masjid Jami’ Lasem sendiri, sampai sekarang masih belum selesai. Sekretaris Ta’mir Masjid Jami’ Lasem, Abdul Aziz menuturkan berdasarkan informasi dari pihak pelaksana proyek, perkiraan akhir bulan Agustus, baru akan selesai.
“Insyaallah akhir Agustus mas, “ ungkap anggota DPRD Jawa Tengah ini.
Termasuk bangunan-bangunan di sekitarnya, seperti kawasan Alun-Alun, pembangunan Pasar Lasem, tempat berjualan pedagang kaki lima (PKL) dan penataan kawasan Pecinan di Jalan Karangturi sampai Kauman, juga masih terus digarap.
Meski belum selesai, namun penampilan Lasem sekarang sudah terlihat lebih megah. (Musyafa Musa).