

Rembang – Tidak hanya venue tempat pertandingan, ternyata masalah kesiapan toilet dan parkir kendaraan juga menjadi bagian penting, ketika Pati Raya diputuskan menjadi tuan rumah dalam ajang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Tengah 2023.
Hal itu terungkap saat pengurus Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pati Raya (gabungan KONI Rembang, Blora, Pati, Jepara, Kudus Dan Grobogan-Red), mengecek sejumlah lokasi di Rembang, Kamis sore (12 Mei 2022).
Titik pertama yang dituju adalah Gedung Haji Rembang, yang akan menjadi tempat pertandingan cabang olahraga bela diri Muaythai.
Ketua Pengcab Muaythai Kabupaten Rembang, Musyafa Musa mengatakan toilet di Gedung Haji ada 8 titik.
“Tempat parkirnya luas. Insyaallah kalau nggak ada hujan, parkiran tetap nyaman meski berupa tanah, belum dipaving. Lokasi juga dekat dengan Masjid dan Hotel, “ tuturnya saat mendampingi pengurus KONI Pati Raya.
Setelah itu, rombongan menuju GOR Mbesi Rembang yang akan menjadi tempat pertandingan pencak silat.
Di tempat ini, penjaga GOR Mbesi, Saniman “Mbah Pong” menjelaskan hanya ada 4 toilet, semua terpusat di sisi selatan.
“Saat olahraga tingkat kabupaten saja, antrian toilet ramai. Apalagi kalau tingkat Jawa Tengah, nggak bisa mbayangke. Ora sithik niku, “ ujarnya.
Kalau ingin menambah toilet, menurutnya bisa diletakkan di sisi utara. Kendala lain, masalah air. Ketika berlangsung event olahraga, biasanya membeli air dari truk tangki, kemudian ditampung ke bak tandon. Sedangkan area parkir, menurutnya masih memadai.
“1 tangki air Rp 130 Ribu, beli dari Mantingan Bulu. Kalau sehari, satu tangki ya kurang mas, “ imbuh Saniman.
Tempat lain yang dikunjungi yakni Gedung Balai Kartini untuk tempat pertandingan Wushu, kemudian Gedung Sanggar Budaya kawasan Pendopo Museum Kartini untuk cabang olahraga Catur. Dua lokasi ini, dianggap siap.
Sekretaris Umum KONI Kabupaten Rembang, Afif Hartiyadi berharap dukungan dari masyarakat dan Pemkab Rembang, agar pelaksanaan Porprov berjalan lancar, sukses prestasi maupun sukses penyelenggaraan. Lebih-lebih dunia olahraga Jawa Tengah sudah pasti nantinya akan menyorot tuan rumah.
“Intinya kami dan temen-temen cabang olahraga sudah siap. Segala kekurangan yang ada, semoga bukan menjadi kendala. Tapi sebagai pemicu semangat, termasuk kepedulian pemerintah, “ kata Afif.
Ketua Umum KONI Kabupaten Rembang, Vivit Dina Rini Atnasari mendampingi rombongan KONI Pati Raya sampai selesai di lokasi terakhir, Aula SMA N II Rembang, yang akan menjadi venue cabang olahraga kick boxing.
Koordinator KONI Pati Raya yang juga Ketua Umum KONI Kabupaten Grobogan, Fatchur Rachman menjelaskan khusus Aula SMA N II Rembang, menurutnya kurang layak untuk event olahraga setingkat Provinsi Jawa Tengah.
“Kurang luas, ini pendapat pribadi saya ya, perlu dicarikan alternatif tempat lain, “ kata Fatchur.
Ada kemungkinan cabang olahraga kick boxing dialihkan ke Kabupaten Jepara, karena mempunyai tempat yang lebih siap.
Namun Syamsul Huda, dari pihak Pengcab Kick Boxing Kabupaten Rembang mendesak Kabupaten Rembang tetap menjadi tuan rumah Kick Boxing.
“Harapan saya tidak dialihkan, saya serahkan sama KONI Rembang untuk memperjuangkan. Soalnya kalau jadi tuan rumah, atlet tidak perlu ikut kualifikasi Pra Porprov, jadi langsung tanding di Porprov, “ ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Kepemudaan Dan Olahraga Dindikpora Kabupaten Rembang, Haryanto menanggapi khusus toilet GOR Mbesi akan ditambah pada tahun 2023 mendatang.
“Untuk tahun ini belum mas, tahun 2023 kami anggarkan. Soal tambahan toilet berapa unit, kita menyesuaikan anggaran nanti, “ terangnya. (Musyafa Musa).