“Saya Sampai Ingin Nangis, Melihat Kondisi Riil Di Lapangan..”(Muncul Gerakan Di SMP N I Sumber)
Gerakan Orang Tua Asuh di SMP N I Sumber, ditandai dengan penyerahan bantuan setiap bulan kepada puluhan anak yatim, piatu dan yatim piatu.
Gerakan Orang Tua Asuh di SMP N I Sumber, ditandai dengan penyerahan bantuan setiap bulan kepada puluhan anak yatim, piatu dan yatim piatu.

Sumber – Langkah yang ditempuh SMP N I Sumber, Kabupaten Rembang ini tergolong sangat inspiratif, karena memberikan perhatian rutin setiap bulan kepada anak yatim, piatu maupun yatim piatu.

Bentuk kepedulian yang menjadi rutinitas itu berupa pemberian bantuan senilai Rp 150 Ribu per bulan kepada 30 siswa, dengan kategori yatim, piatu dan yatim piatu.

Kepala SMP N I Sumber, Isti Choma Wati ketika dikonfirmasi menjelaskan pihaknya menggulirkan Gerakan Orang Tua Asuh sejak bulan Januari 2022.

“Sebenarnya sudah saya rencanakan sejak lama, cuma karena saya termasuk orang baru di SMP N I Sumber pada bulan Oktober 2021, tapi baru kita realisasikan di Januari 2022, “ ungkapnya, Minggu (10 April 2022).

Isti menceritakan gerakan tersebut bermula dari kegiatan penilaian Ujian Akhir Semester (UAS) selama seminggu, ditandai dengan kunjungan ke rumah-rumah murid, oleh kepala sekolah dan para guru.

Saat itulah, pihaknya menjumpai beragam kondisi memprihatinkan yang dialami anak yatim, piatu dan yatim piatu. Ada yang sepatunya lama jebol, namun tak kunjung bisa membeli sepatu baru.

Bahkan dijumpai pula seragam sekolah sudah bertahun-tahun tak pernah ganti, karena keterbatasan keuangan. Ia sendiri sampai nyaris menangis melihat kenyataan tersebut.

“Ada juga anak yang mohon maaf masih punya orang tua, tapi orang tuanya tidak pernah pulang. Saya sampai ingin nangis, banyak saya temukan kondisi anak-anak di rumah yang ternyata butuh perhatian, “ tutur Isti.

Setelah melihat kondisi riil di lapangan, ia bersama bapak/ibu guru dan tenaga administrasi SMP N I Sumber sepakat menyisihkan uang gaji bulanan, untuk membantu para siswa. Setiap bulan, akhirnya bisa disalurkan bantuan rutin kepada 30 anak, masing-masing sebesar Rp 150 Ribu.

Meski menurutnya belum seberapa, namun dari hasil penjelasan anak-anak, sangat membantu sebagian kebutuhan mereka.

“Saya tanya kepada anak, alhamdulilah kemanfaatannya betul-betul dirasakan. Ada yang digunakan untuk membeli seragam, buku, sepatu maupun kuota internet, “ imbuhnya.

Sebelum penerimaan bantuan, ia biasa menyampaikan sejumlah pesan agar bantuan dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk keperluan prioritas.

“Program ini beda dengan santunan, soalnya kalau santunan kan bersifat insidentil ya. Tapi Gerakan Orang Tua Asuh ini kami lakukan setiap bulan, untuk menambah semangat anak-anak kita. Semoga menjadi anak-anak yang kuat, amanah dan pandai bersyukur, “ pungkasnya sedikit terisak. (Musyafa Musa).

News Reporter

Tinggalkan Balasan