Meninggal Dunia Seusai Mengaji, Lewat Jalan Pintas Tak Biasanya
Warga mengevakuasi korban hanyut di Desa Binangun Kecamatan Lasem, Senin malam (07/03).
Warga mengevakuasi korban hanyut di Desa Binangun Kecamatan Lasem, Senin malam (07/03).

Lasem – Kisah memilukan di balik peristiwa hujan deras yang melanda wilayah Kecamatan Lasem, Senin petang (07/03) menyisakan duka mendalam.

Seorang anak perempuan berusia 10 tahun di Desa Binangun Kecamatan Lasem meninggal dunia, karena terseret derasnya arus saluran air.

Kepala Desa Binangun, Subekhan saat dikonfirmasi mengatakan berdasarkan informasi dari sejumlah warga, semula anak tersebut baru saja selesai mengaji. Setelah itu, sempat bermain ke sungai, namun dilarang warga yang memergoki, karena cuaca hujan deras.

Dalam kondisi basah kuyup, anak ini akan pulang ke rumah. Namun tidak melintas di jalur pada umumnya, melainkan ke akses jalan pintas yang melewati jembatan bambu.

Diduga yang bersangkutan terpeleset, sehingga langsung terseret derasnya arus air. Ia sendiri baru menerima laporan peristiwa anak hilang seusai Maghrib.

“Apa mungkin karena basah kuyup hujan-hujanan, sehingga sang anak enggan melintas jalan biasanya yang melewati rumah neneknya, takut dimarahi atau gimana, sehingga lewat jalan pintas. Diperkirakan terpeleset saat menyeberangi jembatan bambu, “ tuturnya.

Subekhan menambahkan pihaknya mengerahkan masyarakat untuk menggelar pencarian. Korban ditemukan sudah meninggal dunia sekira pukul 19.25 Wib, pada jarak 300 an meter dari titik lokasi terjatuh.

“Memang arusnya sangat deras, karena dapat kiriman air dari pegunungan di Desa Gowak, “ terang Kades.

Setelah jenazah korban diperiksa dokter Puskesmas dan aparat kepolisian, tidak ada tanda-tanda kekerasan, selanjutnya jenazah dimakamkan Senin malam.

“Jadi kata pak polisi, murni disimpulkan karena terbawa arus banjir dan tenggelam, “ imbuhnya.

Pasca kejadian itu, ia mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati saat curah hujan tinggi. (Musyafa Musa).

News Reporter

Tinggalkan Balasan