Rembang – Pasangan suami isteri ini kerap kali baku hantam dan saling tendang. Namun uniknya, tidak sampai mengarah pada proses hukum.
Kok bisa ? Ternyata baik sang pria maupun wanita, sama-sama senang dengan olahraga bela diri dan biasa terlibat latihan bareng.
Begitulah kisah pasangan Sugi Bambang (27 tahun) dan Ponco Wahyu Ingga Priana (20 tahun), warga Desa Sumberjo, Rembang.
Ingga Priana mengaku sejak SMP sudah menggeluti olahraga taekwondo. Sedangkan sang suami, Sugi Bambang aktif dalam olahraga tarung drajat. Saat awal menikah, sempat tinggal di Bekasi, Jawa Barat.
Dari situlah ia mulai terbiasa berlatih dengan suami, sama-sama jual beli pukulan.
“Kalau pas latihan, tendang-tendangan, pukul-pukulan ya biasa, ” ungkapnya, Minggu (06 Maret 2022).
Ingga memilih berhenti latihan, sejak hamil usia 2 bulan, sampai putri pertamanya saat ini berusia hampir 3 tahun. Ketika sekarang sudah kembali ke Rembang, ia tertarik lagi untuk latihan olahraga bela diri Muaythai.
Berlatih dan sparing dengan suami, baginya tetap muncul rasa mengganjal. Ia sendiri merasa, sang suami mengurangi kekuatan pukulan dan hanya sebatas ingin mengasah mentalnya.
“Kayak ada yang mengganjal gitu, masak saya tendang kepala suami. Mungkin sudah lama off, hampir 4 tahun, jadi kurang terbiasa. Tapi lama kelamaan saya kira nanti akan bisa menyesuaikan, ” beber Ingga Priana.
Sementara itu Sugi Bambang mengaku setelah sang isteri lama vakum dari dunia bela diri, dirinya berusaha membujuk untuk mau berlatih kembali.
“Usianya kalau ikut Porprov masih memungkinkan, apalagi peluang meraih medali di kelas perempuan, terbuka. Alhamdulilah siap, ok, ” ucapnya.
Sugi Bambang mengibaratkan berlatih bersama isteri, seperti kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang aman dari jeratan hukum. Mengingat aktivitas itu masih dalam ranah olahraga dan ditengahi wasit.
“Saya tendang kepala isteri, isteri mukul saya, KDRT yang nggak bisa dilaporkan. Kan latihan, jadi harus tetap profesional. Beda kalau saya di rumah, marah-marah, lalu mukul isteri. Selain ranah hukum, kan berdosa ya, ” kata Sugi tertawa.
Sugi menambahkan ketika latihan rutin di depan Stadion Krida Rabu sore dan halaman Studio R2B Jl. Pemuda Km 03 tiap Kamis sore, anaknya kerap diajak turut serta. Keduanya bahkan bergantian mengasuh, jika kebetulan sang anak rewel.
“Itung-itung menunjukkan kepada anak sejak usia dini, pentingnya olahraga bela diri, ” pungkas Bambang. (Musyafa Musa).