Rembang – Tim PSIR Rembang Usia 17 tahun dipastikan tidak lolos ke babak berikutnya, dalam ajang Piala Soeratin, yang berlangsung di Stadion Widya Manggala Krida Pekalongan dan berakhir hari Rabu (08/12).

PSIR yunior kalah angka, sehingga harus tersingkir pada babak penyisihan group F.

Pelatih PSIR U-17, Bambang “Max” Handoyo mengevaluasi anak-anak asuhnya masih demam lapangan, ketika berlaga di Piala Soeratin. Hal itu karena persiapan yang sangat mepet, hanya sekira 10 hari.

“Pemain kami mudah kalah duel dan sering melakukan kesalahan. Di tim-tim lain, mereka sudah punya Diklat maupun pemusatan latihan, jadi mereka lebih siap, “ ujarnya.

Kendala lain, kualitas pemain antara tim inti PSIR dengan cadangan terlalu timpang. Belum lagi pemain menghadapi kelelahan, akibat main dua hari berturut-turut.

“Banyaknya pemain kram, menunjukkan mereka kecapekan, “ kata Bambang.

Sementara itu anggota Komite Executive Asosiasi Kabupaten (ASKAB) PSSI Rembang, Kuncoro menuturkan kegagalan PSIR yunior melenggang ke babak berikutnya akan menjadi bahan evaluasi.

Justru hal itu sebagai momentum untuk lebih bersemangat melakukan pembinaan sepak bola di usia dini.

“Kami ucapkan terima kasih atas kerja keras pelatih dan pemain. Hal ini akan menjadi evaluasi, agar kedepan lebih baik, “ ujar Kuncoro yang juga mantan pemain PSIR Rembang tersebut.

Selama babak penyisihan Piala Soeratin, PSIR Yunior hanya mengantongi poin 1, hasil dari sekali kalah melawan PSG Pati dengan skor telak 4 – 0 dan sekali seri 0 – 0 saat menghadapi Persik Kendal yunior. Sebagai pemuncak klasemen, tim PSG Pati, berhak lolos ke babak selanjutnya.

Nasib PSIR yunior menyusul “kakaknya”, PSIR senior yang juga belum bisa menembus babak semi final Liga 3 putaran Jawa Tengah, baru-baru ini. (Musyafa Musa).