

Rembang – Pihak Dinas Kesehatan Kabupaten Rembang merelease data resmi, perbandingan kasus Covid-19 antara sepanjang tahun 2020 kemarin dengan tahun 2021 sampai pertengahan tahun ini.
Kepala Seksi Promosi Kesehatan Dan Pemberdayaan Kesehatan DKK Rembang, Sarwoko Mugiyono, Kamis pagi (24 Juni 2021) mengungkapkan selama tahun 2020, Covid-19 di wilayahnya mencapai 2.194 kasus.
Angka tersebut melonjak pesat, karena antara bulan Januari sampai dengan 23 Juni 2021, sudah 2.879 kasus. Artinya, meski baru berjalan setengah tahun, jumlahnya jauh lebih banyak ketimbang tahun lalu.
“Kita sebenarnya sempat ayem (tenang-Red), tapi ternyata hanya sebentar ayemnya. Bulan Juni ini, terjadi lonjakan luar biasa. Kalau bicara data ya, angka berbicara. Kasus Covid-19 mengalami peningkatan di tahun 2021, “ ujarnya.
Sarwoko menambahkan data yang diumumkan tersebut merupakan kasus positif, setelah dilakukan tes swab PCR (polymerase chain reaction), dengan tes usap sample lendir dari hidung dan tenggorokan yang dinilai paling akurat.
Kalau seandainya data itu dijadikan satu dengan tes rapid antigen, justru akan jauh lebih banyak lagi.
“Data resmi kami yang dipampang di website itu sesuai hasil PCR. Kalau rapid antigen dimasukkan juga, ya jumlahnya tentu lebih banyak. Antara swab PCR dan rapid antigen, lebih akurat swab PCR. Hampir mirip, tapi hasilnya lebih cepat diketahui rapid antigen, “ imbuh Sarwoko.
Menurut Sarwoko, salah satu pemicu lonjakan kasus adalah fenomena banyaknya warga merasakan gejala Covid-19, namun enggan memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan, karena takut diisolasi maupun alasan-alasan lain. Mereka justru masih beraktivitas seperti biasa, sehingga terjadi penularan.
“Akhir-akhir ini saya banyak mendengar informasi orang mengalami gejala, tapi nggak berani periksa ke Puskesmas. Takut positif covid dan akhirnya diisolasi. Ada pula takut bayar kalau diswab, “ beber Sarwoko.
Terkait masih tingginya kasus Covid-19 di Kabupaten Rembang, Sarwoko mengajak untuk melindungi diri dengan disiplin memakai masker, menjaga jarak, menghindari kerumunan dan mengurangi mobilitas keluar rumah, hanya untuk keperluan penting.
“Kalau ada rekan atau tetangga yang positif Covid-19 jangan dijauhi. Tapi mari kita ringankan dengan program Jogo Tonggo, “ tandasnya. (Musyafa Musa).