Rembang – Sosok Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan Dan Keluarga Berencana Kabupaten Rembang, Sri Wahyuni (52 tahun) dikenal sebagai pribadi yang kalem, baik dan murah senyum.
Moch. Lilik Wijanarko, seorang anggota Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kabupaten Rembang yang bernaung di bawah instansi Dinas Sosial, mengaku sangat kehilangan, atas wafatnya Sri Wahyuni. Wanita tersebut sudah dianggap seperti ibu sendiri oleh relawan Tagana, karena sering hadir di tengah-tengah kegiatan kemanusiaan.
“Beliau sangat baik dan ramah mas. Ibu selalu mensupport kami, “ ujarnya lirih, Selasa pagi (26 Januari 2021).
Ia terakhir kali bertemu dengan Sri Wahyuni, ketika membuka dapur umum di posko Dinas Sosial, sebelah barat Puskesmas Rembang II. Kala itu Tagana membantu kegiatan dapur umum, untuk menyediakan konsumsi bagi penghuni panti jompo Rembang, karena banyak penghuni panti yang terpapar Covid-19.
“Seperti biasa beliau kasih arahan dan tak lupa selalu tersenyum. Itu yang membuat kami ingat terus dengan keramahan bu Sri, “ imbuh Lilik.
Pria warga Desa Purworejo, Kecamatan Kaliori, Kabupaten Rembang ini menyampaikan rasa bela sungkawa mendalam, sekaligus mendo’akan arwah Almarhumah mendapatkan tempat terbaik di sisi-Nya.
“Kami forum keluarga besar Tagana turut berbela sungkawa atas wafatnya ibu kami. Selamat jalan ibu, semoga husnul khotimah. Diampuni dosa-dosanya, diterima amal ibadahnya, dan dimasukkan ke dalam surganya, “ ungkapnya terisak.
Sementara itu, rekan almarhumah yang juga Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Rembang, Dwi Wahyuni menilai Almarhumah Sri Wahyuni merupakan sosok pekerja keras dan gigih menggapai cita-cita.
“Beliau sahabat saya, orangnya sangat gigih. Kami berdua kebetulan juga sama-sama dari Kecamatan Sarang. Tentu saja kami merasa sangat kehilangan, “ kata Dwi melalui pesan WhatsApp.
Sebelumnya, Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan Dan Keluarga Berencana Kabupaten Rembang, Sri Wahyuni meninggal dunia di RSUD dr. R. Soetrasno Rembang, Selasa (26 Januari 2021) sekira pukul 05.15 Wib.
Ia terkonfirmasi positif Covid-19. Jenazah almarhumah akan dimakamkan di kampung halamannya, Kabupaten Purworejo. (Musyafa Musa).