Batal Maju Jadi Calon Independen, Sikap Politik Suparno – Darmawan Budiharto Pecah Kongsi
Pasangan Suparno “Gusno” dan Darmawan Budiharto.
Pasangan Suparno “Gusno” dan Darmawan Budiharto.

Rembang – Setelah batal maju menjadi calon perseorangan/independen dalam perhelatan Pilkada 09 Desember, pasangan Suparno “Gusno” dan Darmawan Budiharto beda sikap, terkait arah dukungan politiknya.

Suparno “Gusno”, warga Tawangsari – Leteh Rembang aktif menggalang dukungan untuk pasangan Abdul Hafidz – Hanies Cholil Barro’ atau biasa disebut kubu hijau, sedangkan tandemnya Darmawan Budiharto, warga Desa Ngotet – Rembang memilih mendukung pasangan Harno – Bayu Andriyanto, oleh sebagian kalangan dijuluki kubu biru.

Suparno “Gusno” mengaku sebagai kader PDI Perjuangan. Ia juga sempat mendaftar sebagai bakal calon Bupati melalui PDI Perjuangan.Ternyata rekomendasi dari DPP PDI P memutuskan untuk mendukung pasangan Hafidz – Hanies. Sebagai kader, Suparno memastikan harus tunduk dan patuh pada perintah partai.

“Penginnya rekomendasi jatuh ke saya. Tapi karena arah angin dukungan mengarah ke Hafidz – Hanies, saya harus tegak lurus dengan perintah partai. Saya nggak bisa membantah. Kalau mas Darmawan mendukung kubu biru, saya akan menghormati, “ ungkapnya, Jum’at (04 September 2020).

Sementara itu, Darmawan Budiharto menegaskan mantap bulat mendukung pasangan Harno – Bayu, karena memahami karakter Harno tipe seorang pekerja keras.

“Sedikit banyak saya sudah tahu dengan pola kerjanya, insyaallah akan dibuktikan oleh beliau. Kerja, kerja dan kerja, “ kata Darmawan.

Darmawan yang sehari-hari berprofesi sebagai advokat dan memiliki kantor di Jl. Pemuda Km 03 Rembang ini tak mempermasalahkan tandemnya, Suparno merapat ke Hafidz – Hanies.

“Saya kira Gusno merapatnya ke Gus Hanies, tapi karena pasangan satu kesatuan, mau nggak mau ya dukung pak Hafidz juga, “ imbuhnya.

Darmawan blak-blakan sejak awal ketika dirinya mendeklarasikan maju bersama Suparno “Gusno” menjadi kandidat bakal calon Bupati dan Wakil Bupati, tidak lah serius, lantaran tujuan deklarasi itu semata-mata sebagai sarana mengkritisi kerja incumbent selama 5 tahun terakhir.

“Kalau dikatakan serius, jelas saya katakan tidak serius. Lha wong kita nggak pernah setor syarat dukungan ke aplikasi yang dianjurkan KPU. Soal ada banner, stiker memang tujuan kami untuk mengkritisi incumbent. Kalau serius, ya mungkin saya jadi bakal calon Bupatinya, “ pungkas Darmawan tersenyum.

Meski sikap politik pecah kongsi, namun hubungannya dengan Suparno “Gusno” tetap baik. Ia berpendapat beda pilihan, jangan sampai merusak persaudaraan. (Musyafa Musa).

News Reporter

Tinggalkan Balasan